Suara.com - Laba bersih sebelum pajak Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk atau CIMB Niaga Syariah sepanjang 2017 mencapai Rp489,7 miliar, tumbuh 60,3 persen dibandingkan pada 2016.
"Kami bersyukur atas pencapaian CIMB Niaga Syariah di tengah kondisi ekonomi yang menantang pada 2017," kata Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara saat jumpa pers di Jakarta, Senin (26/3/2018).
Pandji menuturkan, kenaikan laba tersebut ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan yang mencapai Rp16,7 triliun atau tumbuh 63,5 persen dibandingkan posisi yang sama 2016 sebesar Rp10,2 triliun.
Pertumbuhan penyaluran pembiayaan CIMB Niaga Syariah sendiri didorong oleh pertumbuhan pembiayaan baik pada segmen consumer banking maupun business banking.
Selain tumbuhnya pembiayaan, dana pihak ketiga (DPK) CIMB Niaga Syariah juga meningkat. Total DPK yang berhasil dihimpun hingga akhir 2017 mencapai Rp19,9 triliun atau tumbuh 87,3 persen dibandingkan DPK tahun sebelumnya sebesar Rp10,6 triliun.
Kenaikan pembiayaan DPK sendiri membuat aset CIMB Niaga Syariah meningkat. CIMB Niaga Syariah mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 85 persen menjadi Rp23,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp12,8 triliun.
Hal itu sekaligus menempatkan CIMB Niaga Syariah sebagai UUS dengan pertumbuhan aset paling tinggi sepanjang 2017 di industri perbankan syariah nasional. Kenaikan tersebut juga turut meningkatkan pangsa aset CIMB Niaga Syariah terhadap total aset CIMB Niaga, yaitu mencapai 9,3 dibandingkan posisi yang sama tahun 2016 sebesar 5,5 persen.
Pandji menambahkan, momentum pencapaian kinerja CIMB Niaga Syariah sepanjang 2017 tersebut menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja pada tahun ini.
"Kami optimistis dapat mencapai target bisnis yang lebih baik pada 2018. Karena itu, kami akan terus memaksimalkan penetrasi produk-produk unggulan kami seperti Tabungan Haji, Tabungan iB Mapan Waqaf. Syariah Gold Card, KPR Syariah, 'corporate banking', dan 'commercial banking'," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025
-
Bank Jago Torehkan Laba Bersih Rp 199 Miliar di Kuartal III-2025, Melesat 132 Persen
-
Emiten Keluarga Kalla Grup BUKK Raup Laba Bersih Rp 619,42 Miliar di Kuartal III-2025
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
Tumbuh 10,6 Persen, BTN Bukukan Laba Bersih Rp 2,3 Triliun Hingga Kuartal III-2025
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025