Suara.com - Kejahatan di sektor perbankan terus mengintai para nasabah. Kejahatan yang terjadi pun bisa dikategorikan canggih, salah satunya adalah skimming yang dikenal dengan sebutan pencurian data ATM atau kartu kredit para nasabah.
Pengamat Perbankan dan Dosen Tetap Ilmu Hubungan Internasional, UNAS Jakarta, Hilmi R Ibrahim mengatakan, selain meresahkan dan merugikan masyarakat, skimming juga merusak reputasi perbankan nasional Indonesia di mata internasional, terlebih yang melakukan skimming adalah warga negara asing.
"Peristiwa skimming yang terjadi pada dua bank nasional beberapa waktu lalu menunjukan bahwa skimming tidak hanya menjadi ancaman sewaktu-waktu tetapi sudah menjadi ancaman setiap saat," kata Hilmi, Selasa (10/4/2018).
"Penyebabnya karena sistem IT security yang digunakan perbankan nampaknya kalah canggih dibandingkan dengan pengetahuan teknologi dari pelaku skimming," Hilmi menambahkan.
Menurut Hilmi, sebenarnya penggunaan teknologi cip sudah cukup lama diantisipasi oleh Bank Indonesia seperti yang diatur dalam peraturan BI Nomor 14/2/PBI/2012 tentang Nasional Standard Indonesian Chip Card Specification (NISCCS) sebagai bentuk peningkatan pengamanan bertransaksi menggunakan ATM atau kartu kredit.
Kombes (Pol) Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, munculnya kegiatan cybercrime seperti hacking, pencurian kartu kredit pun tak terlepas dari perkembangan dunia cyber saat ini.
Beberapa kegiatan yang potensial menjadi target cybercrime dalam kegiatan perbankan antara lain layanan pebayaran menggunakan ATM/kredit pada situs-situs toko online dan layanan perbankan online.
Terkait hal ini, Daniel menyarankan beberapa solusi untuk mengatasi cybercrime yakni, melindungi identitas dengan tidak memberitahukan pin ataupun saldo ataupun informasi tentang ATM kepada orang lain.
"Membuat pin ATM, m-banking, e-banking yang kemungkinan orang lain tidak mengetahuinya dan mudah diingat," kata Daniel.
Baca Juga: Polisi: Pelaku Skimming Hanya Butuh Waktu 15 Menit untuk Beraksi
Selain meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan data perbankan yang dimilikinya. Daniel juga menyarankan pihak bank untuk memberi pengetahuan dan kesadaran akan risiko maupun dampak kejahatan akan dunia maya ke masyarakat.
"Membangun pencegahan maupun pertahanan anti malware di seluruh server bank, serta membuat aplikasi unit untuk melaporkan setiap kejadian cybercrime," kata Daniel.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Isu Wajib Tarik Uang di ATM Sesuai Bank Agar Aman dari PPATK
-
Di Tengah Budaya Skimming saat Membaca, Masih Perlukah Menulis dengan Rasa?
-
Kenapa Tuyul Tidak Bisa Mencuri Uang di ATM dan Bank? Ini Kata Ahli
-
Residivis Ganjal ATM Beraksi Lagi! Polisi Ringkus Pelaku di SPBU Cengkareng
-
Mengatasi Kartu Debit BRI Tertelan Mesin ATM
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Digitalisasi jadi Bukti Distribusi BBM Pertamina Lancar Meski Ada Unjuk Rasa
-
Jumlah Perbankan Terlalu Banyak, OJK Kasih Solusi Merger agar Kinerja Nendang
-
Tak Hanya Rokok, Peredaran Vape Ilegal Makin Liar, Pelaku Usaha Beri Peringatan Keras ke Pemerintah
-
Rezeki Nomplok! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldo Ratusan Ribu Siap Mendarat di Akunmu
-
Bukan Cuma Soal Untung! Perusahaan Dituntut Miliki Strategi Bisnis Berbasis Data
-
Anak Usaha KAI Putar Otak Tingkatkan Kualitas Tata Kelola
-
Analis Beri Peringatan: Reshuffle Menkeu Bisa Ancam Peringkat Utang Indonesia
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik