Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan jumlah proyek strategis nasional (PSN) saat ini sebanyak 222 proyek dan tiga program. Rinciannya 69 proyek jalan dan 51 proyek bendungan.
"Kawasan-kawasan itu ada kawasan KEK (kawasan ekonomi khusus), ada kawasan industri, ada kawasan pariwisata strategis nasional sebanyak 29 proyek," ujar Darmin di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).
Kemudian kereta api 16 proyek, energi 11 proyek, pelabuhan 10 proyek, air bersih dan sanitasi 8 proyek, bandara 6 proyek, irigasi atau saluran 6 proyek, smelter 6 proyek, teknologi 4 proyek, perumahan 3 proyek, pertanian kelautan 1 proyek, tanggul laut satu proyek, dan pendidikan satu proyek.
"Pesawat terbang satu program, agraria dan kehutanan satu program. Estimasi nilai investasinya lebih dari Rp4100 triliun," kata Darmin.
Darmin menerangkan, untuk proyek yang dihentikan sementara pada kuartal satu tahun 2018 sebabyak 14 proyek.
Adapun proyek yang dihentikan sementara adalah kereta api Jambi-Palembang, pembangunan rel kereta api Provinsi Kalimantan Timur, sistem penyediaan air minum di Sumatera Utara, bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara, dan kawasan ekonomi khusus Merauke.
PSN yang hentikan sementara karena saat pembahasan dengan sejumlah kementerian terkait tidak menunjukkan progres hingga 2019.
"(Ditanya) itu bisa ada konstruksi nggak paling lambat kuartal III tahun 2019. Kalau menterinya bilang 'susah deh', sederhana sekali dan menurut kami cukup masuk akal karena ya pemerintahan silakan nanti pemerintahan berikutnya yang mengevaluasi lagi, yang sekarang ya sampai dengan ujung dari pemerintahan ini ya," kata dia.
Ia menyebut total proyek yang dihentikan sementara nilainya mencapai Rp264 triliun.
Baca Juga: Kemenkeu Klaim Duit Utang untuk Belanja Produktif
Darmin mengatakan usulan PSN dari Kementerian sebenarnya cukup banyak. Tapi pemerintah hanya menambah satu proyek dan dua program.
Proyek pertama adalah Universitas Islam Internasional Indonesia yang diusulkan Kementerian Agama, dan program pemerataan ekonomi.
"Program itu didalamnya ada mengenai pertama, sertifikasi lahan, kedua perhutanan sosial, ketiga reforma Agrararia, keempat peremajaan perkebunan rakyat. Jadi ada satu proyek satu program tambahannya," jelas Darmin.
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi Evaluasi Proyek Strategis Nasional, Mana yang Bisa Lanjut?
-
Presiden Jokowi Minta Pembuatan e-KTP Hanya Berapa Jam
-
Usulan KEK TAA Terintegrasi dengan Tanjung Carat Disetujui
-
'Perang Dagang' AS-Tiongkok, Ini Prediksi Imbasnya ke Indonesia
-
Subsidi BBM Naik, Menteri Darmin: Kalau Tidak Pertamina Kolaps
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025