Suara.com - Tingkat pertumbuhan transaksi perdagangan berjangka (futures trading) di Bursa Berjangka tergolong masih lambat jika dibandingkan dengan perdagangan saham di Bursa Efek. Padahal perdagangan berjangka ke depannya akan menjadi alternatif investasi yang sangat menarik.
Selama ini masyarakat awam masih meragukan prospek dari investasi perdagangan berjangka. Tak dapat dipungkiri hal itu terjadi karena adanya sejumlah kendala seperti tingkat kepercayaan masyarakat, kurangnya pemahaman, minimnya sosialisasi, modal investasi yang dinilai besar dan tools bertransaksi yang dinilai begitu rumit, hingga munculnya perusahaan-perusahaan ilegal.
Melihat kendala yang dihadapi dalam industri perdagangan berjangka, maka PT Real Time Futures sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang ini melakukan edukasi dan sosialisasi guna merengkuh kepercayaan publik terhadap investasi perdagangan berjangka. “Kami akan terus melakukan sosialisasi, edukasi secara komprehensif dan berkelanjutan, membuat sistem edukasi yang interaktif, serta memberikan pelayanan holistik bagi seluruh calon nasabah,” kata Narif Rahmat Santosa, Komisaris PT Real Time Futures dalam keterangan tertulis, Rabu (18/4/2018).
Berbicara mengenai sejumlah kendala dalam perdagangan berjangka, Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ)/Jakarta Futures Exchange (JFX), menambahkan, “Munculnya persepsi masyarakat yang takut dengan investasi berjangka, disebabkan selain kurangnya pemahaman, juga karena banyaknya penipuan atau biasa dikenal dengan ‘investasi bodong’ yang dilakukan oknum. Pialang ilegal sangat mudah menggaet nasabah sebab modal yang dikeluarkan juga sedikit. Sementara untuk jadi pialang resmi ada aturan informasi SITNA (sistem informasi transaksi nasabah), menggunakan sistem Kliring Berjangka Indonesia (KBI). Dengan sistem SITNA ini nasabah bisa memantau transaksinya.”
Terkait dengan hal itu, Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), menandaskan bahwa SITNA merupakan salah satu upaya untuk meningkatan kepercayaan dan rasa aman bagi investor maupun calon investor dalam berinvestasi di pasar perdagangan berjangka di Indonesia.
Lebih lanjut, Paulus kembali menegaskan bahwa sangat penting agar masyarakat perlu memahami terlebih dahulu serta mempelajari investasi yang diinginkan dalam perdagangan berjangka. Lalu mengecek keabsahan pialang berjangka yang dituju ke regulator yakni Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Dari pihak Bappebti, Natalius Nainggolan, Kepala Bagian Pengembangan Pasar Bappebti turut menegaskan dalam hal pengawasan, Bappebti adalah lapisan terakhir. "Kami sangat concern. Karena dalam perdagangan berjangka sudah menjadi tugas kami untuk memberi pengawasan, agar masyarakat mendapat perlindungan dari pemerintah,” katanya.
Perdagangan berjangka (futures trading) merupakan sebuah transaksi perdagangan derivatif dengan sistem margin trading dengan komoditi yang biasanya diperdagangkan dalam kontrak perdagangan berjangka antara lain: emas, CPO, kopi, dan kakao. Ada pula kontrak indeks dan valas. PT Real Time Futures sebagai salah satu pemain dalam industri ini menawarkan dua jenis produk investasi yakni Kontrak Berjangka Komoditi (Kontrak Gulir Emas) dan Kontrak Derivatif (mata uang, emas, dan CFD/Contract For Different Single Stock). “Mata uang, emas, dan CFD saat ini masih menjadi produk yang mendominasi pasar berjangka karena sangat likuid,” kata Junaidi Roparulian Simanjuntak, CEO PT Real Time Futures.
Dengan pengalaman selama lebih dari satu dekade, tepatnya dimulai pada tahun 2004, PT Real Time Futures telah dipercaya oleh para nasabahnya karena memiliki berbagai keunggulan yang salah satunya adalah sistem transaksi yang transparan, spread dan komisi yang rendah. Ke depannya keunggulan yang selama ini telah dimiliki PT Real Time Futures akan terus ditingkatkan dengan memberikan beberapa layanan tambahan yang tentunya akan semakin memudahkan nasabah dalam bertransaksi, antara lain: penggunaan robot trading, free virtual private server (VPS), hingga trading cabinet yang didukung dengan teknologi mutakhir dan terkini yang terintegrasi langsung dengan sistem MetaTrader 4 dengan menggunakan API (application programing interface).
“Robot trading memungkinkan nasabah melakukan transaksi secara otomatis selama 24 jam. VPS, kami sediakan secara gratis untuk nasabah dengan nilai investasi tertentu, VPS yaitu sebuah komputer virtual yang beroperasi selama 24 jam untuk menjalankan robot trading kapan pun dan di mana pun selama terkoneksi dengan internet. Keuntungannya adalah nasabah tidak perlu bertransaksi secara manual yang menyita waktu,” ujar Narif.
PT Real Time Futures yang memiliki tagline “Take Your Time and Make It Real” juga menyasar generasi milenial sebagai target market mereka. Mengapa milenial? Junaidi Roparulian Simanjuntak, CEO PT Real Time Futures, menjawab bahwa generasi milenial adalah generasi ‘zaman now’ yang sangat kritis. "Kami melihat hal tersebut sebagai peluang untuk mengubah stigma negatif pasar perdagangan berjangka yang selama ini dinilai sebagai investasi yang merugikan. Melalui edukasi yang komprehensif dan berkelanjutan, diharapkan dapat mengubah stigma negatif,” katanya.
Jika banyak yang beranggapan bahwa generasi milenial lebih menyukai traveling daripada berinvestasi, Narif menanggapi fenomena tersebut dengan mengatakan bahwa melalui edukasi yang tepat, mindset seperti itu akan berubah dengan sendirinya. Karena di saat milenial sedang liburan, transaksi tetap dapat berlangsung melalui robot trading yang dijalankan lewat VPS. "Terlebih lagi ke depannya kami akan mengajukan persetujuan penerimaan nasabah secara elektronik online dengan modal investasi minimal deposit hanya sekitar Rp 10 juta,” tutup Narif.
Berita Terkait
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
Pertamina Siapkan Kualitas SDM Pelopor Ketahanan Pangan dan Transisi Energi
-
Jangan Sampai Jadi Korban Berikutnya! Kenali 7 Ciri Investasi Bodong dari Akun Centang Biru
-
Waspadai Akun Centang Biru di Medsos Banyak Tawari Investasi Bodong
-
Profit BUMN Bisa Jadi Modal untuk Investasi di Sektor Energi Terbarukan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers