Suara.com - Pemerintah terus mengebut konstruksi Jalan Tol Salatiga - Solo di Jawa Tengah. Proyek ini merupakan bagian dari Jalan Tol Semarang-Solo Seksi IV dan V yang menghubungkan Salatiga dengan Kartasura (Solo).
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa proyek jalan tol sepanjang 32,24 km ditargetkan bisa fungsional pada masa mudik Lebaran 2018. Namun ada sejumlah tantangan supaya jalan tol tersebut bisa berfungsi sesuai target.
Adapun Jalan Tol Semarang–Solo adalah proyek jalan tol di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Jalan Tol Semarang–Solo menghubungkan Kota Semarang, Salatiga, dan Surakarta serta melewati 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Sukoharjo. Proyek Tol ini mulai dibangun tahun 2009 oleh Jasa Marga dengan total lintasan sepanjang 72,64 km dan sampai saat ini pembangunannya masih berlangsung.
Jalan Tol Semarang - Solo terbagi menjadi lima seksi:
1 Seksi 1 (Tembalang - Ungaran) dengan panjang 16.3 km dan telah beroperasi.
2 Seksi 2 (Ungaran - Bawen) dengan panjang 11.3 km dan telah beroperasi.
3 Seksi 3 (Bawen - Salatiga) dengan panjang 17.6 km dan telah beroperasi.
4 Seksi 4 (Salatiga - Boyolali) dengan panjang 22.4 km dan masih tahap konstruksi.
5 Seksi 5 (Boyolali - Kartosuro) dengan panjang 11.1 km dan masih tahap konstruksi.
Jalan Tol Semarang–Solo membutuhkan biaya investasi sebesar Rp6,1 triliun, biaya konstruksi Rp2,4 triliun, dan biaya pengadaan tanah Rp800 miliar.Konstruksi tol seksi I Semarang (Tembalang)-Ungaran dimulai pada awal tahun 2009. Seksi I Semarang-Ungaran telah beroperasi sejak 11 November 2011, sedangkan untuk seksi II Ungaran-Bawen sudah beroperasi sejak 4 April 2014. Untuk Seksi III Bawen-Salatiga sudah beroperasi sejak 25 September 2017.
Jalan tol ini merupakan bagian dari megaproyek Jalan Tol Trans Jawa. Ini adalah jaringan jalan tol yang menghubungkan kota kota di pulau Jawa. Jalan tol ini menghubungkan dua kota terbesar di Indonesia, Jakarta dan Surabaya melalui jalan tol. Tol trans Jawa sepanjang -/+ 1.000 kilometer tersebut melanjutkan jalan-jalan tol yang sekarang sudah ada.
Jalan Tol Trans Jawa ini termasuk dalam Asian Highway 2 (AH2) atau Jaringan Jalan Asia yang menghubungkan Asia dari Natuna and Trans Kalimantan (Indonesia) sampai Puerto Princesa, Manila, Luzon (Filipina) sampai Jepang.
Berita Terkait
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Kuras Anggaran Rp4,1 Triliun, WSKT Ungkap Progres Proyek LRT Jakarta Fase 1B
-
Bukan Infrastruktur Besar, Daftar Proyek yang Dibangun di Era Pemerintahan Prabowo
-
Disebut Tak Masuk Program Prioritas , Apa Saja Infrastruktur yang Dibangun Prabowo di 2026?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025