Suara.com - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Properti Hendro S Gondokusumo mengungkapkan, generasi milenial saat ini masih belum melihat pentingnya berinvestasi, khususnya investasi sektor properti.
Menurut Hendro, ada beberapa alasan yang membuat generasi milenial tidak tertarik berinvestasi di sektor properti. Salah satunya anggapan bahwa sektor properti tidak penting.
“Padahal, seiring dengan perkembangan inovasi di kalangan pengembang properti, perbankan, dan teknologi, membeli atau berinvestasi properti bukanlah misi yang mustahil,” kata Hendro saat ditemui di Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Menurut Hendro, sedikitnya ada enam hal yang membuat generasi milenial ogah berinvestasi properti. Pertama adalah membutuhkan modal yang besar.
Menurutnya, persepsi ini tidak sepenuhnya salah tetapi sama seperti produk investasi lainnya, membeli rumah mempunyai banyak pilihan skema pembiayaan.
Hal terpenting yang harus dilakukan adalah membuat rencana keuangan yang tepat untuk dapat memiliki rumah yang diidamkan.
Selain itu, harus disadari bahwa membeli rumah di Jakarta tentu berbeda harganya dibandingkan dengan membeli rumah di pinggiran Jakarta yang lebih terjangkau.
Kedua, rumah itu investasi yang tidak likuid. Rumah memang merupakan investasi yang tidak dapat segera diubah menjadi uang cash kapan saja.
“Jadi generasi milenial berfikir kalau begitu ngapain beli rumah cepat-cepat semua sekarang serba ingin mendapatkan cash,” ujarnya.
Baca Juga: Jusuf Kalla: Lebih Baik Investasi Properti Dibanding Obligasi
Ketiga adalah takut berhutang. Sebelum membeli rumah, penting untuk melihat risiko dan keuntungan yang ditawarkan oleh setiap pengembang dan bank. Keempat, prosesnya ribet. Kelima, takut ditipu.
“Karena kan banyak artikel di dunia maya yang tertipu dengan sektor properti dan sebagainya ini yang memicu ketakutan untuk beli properti,” katanya.
Keenam adalah Prinsip Yolo (You Only Live Once). Punya rumah dirasakan oleh sebagian besar milenial bukan kebutuhan utama. Kebutuhan utama mereka adalah gaya hidup, seperti fashion, F&B, traveling, pendidikan, dan komunitas.
Berita Terkait
-
Pemerintah Fasilitasi UMKM Perumahan untuk Akses Pembiayaan
-
Tunjangan DPRD DKI Rp70 Juta Dikaji Ulang: Pramono Anung Lempar Bola ke DPRD
-
Implementasi RUPTL 2025-2034 Butuh Investasi Rp 3.000 Triliun
-
Tunjangan Rumah DPRD DKI Tembus Rp70 Juta, di Jateng Malah Rp79 Juta, Puluhan Kali Lipat Gaji Buruh!
-
Cuan Maksimal! 5 Jurus Jitu Investasi Emas Biar Tabungan Tidak Cuma Numpang Lewat
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
APBN 2026 Dikaji Ulang, Indonesia Upayakan Penurunan Tarif AS
-
Daftar Aset Emas Lelang KPK: Ini Cara Daftar Lelang Online dan Ikut Bidding
-
Permintaan Tinggi, Pasokan Terbatas: Saatnya ART Diakui Sebagai Pekerja Profesional
-
Kuota KPR Subsidi Bertambah, BTN Targetkan Kredit Tumbuh 9 Persen
-
Pemerintah Fasilitasi UMKM Perumahan untuk Akses Pembiayaan
-
DANA Kaget Sesi Malam, Masih Ada Rp 99 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Kolaborasi BRI dan Kemenimipas: BLK Nusakambangan Jadi Harapan Baru WBP
-
Kerja Cepat, Besok Menteri Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke 6 Bank Termasuk BSI
-
4 Link DANA Kaget Malam Ini Dapatkan Saldo 279 Ribu Secara Cuma-cuma
-
Pendiri Es Krim Ben & Jerry's Kecam Unilever: Ini Bukan Lagi Merek yang Kami Bangun