Suara.com - Rekaman percakapan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) yang diduga membahas fee proyek sudah sepekan berlalu.
Beragam komentar bermunculan dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat biasa, pelaku industri, pengamat hukum dan politik hingga para politikus di DPR.
Komentar-komentar yang muncul banyak yang meminta Rini hingga Presiden Joko Widodo untuk memberikan penjelasan ke publik agar percakapan tersebut tidak seperti bola liar.
"Sudah seharusnya Presiden meminta KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk segera mengusut tuntas kasus rekaman ini, bukan malah bilang no comment," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono saat dihubungi, Sabtu (6/5/2018).
Menurut Ferry, dengan beredarnya rekaman pembicaraan tersebut di media sosial harus disikapi sebagai masalah yang serius. Apalagi di dalam rekaman percakapan itu disebut-sebut ada upaya bagi-bagi fee proyek.
"Masalah ini masalah besar dan penting untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintahan," ujar Ferry.
Ferry berharap KPK bisa profesional dengan inisiatif menindaklanjuti kasus ini. Peran KPK menurutnya penting untuk bisa membuktikan apakah benar isi rekaman itu seperti dugaan banyak orang selama ini.
"Juga menjadi pertaruhan kewibawaan KPK itu sendiri untuk mengungkap kebenaran di balik terbongkarnya percakapan dua pejabat pemerintah yang di duga membicarakan masalah fee," tutup Ferry.
Baca Juga: Presiden Diminta Buka Suara Terkait Rekaman Rini dan Bos PLN
Tag
Berita Terkait
-
Ucapkan Selamat Ulang Tahun, Raffi Ahmad Akui Dasco adalah Mentor Politiknya
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
-
Titiek Soeharto Angkat Bicara Soal Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode: Ada Apa?
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya
-
Harga Mati! ESDM Tetap Sarankan Shell Cs Beli BBM Murni dari Pertamina Hingga Akhir Tahun
-
Apa Itu XAUUSD dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
-
Kementerian BUMN Berubah Jadi BP BUMN, Gaji ASN dan PPPK Turun?
-
Utang Krakatau Steel Susut Lebih Cepat, Setelah Restrukturisasi Disetujui