Suara.com - Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menuturkan, Presiden Joko Widodo di rasa perlu menjelaskan di forum terbuka terkait kasus beredarnya rekaman percakapan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.
Pasalnya, percakapan yang di duga membahas fee proyek itu bisa merugikan Jokowi secara politik jika tidak segera diklarifikasi.
"Jelaskan di forum terbuka dong, jangan di belakang layar," ujar Emrus Sihombing, Jumat (4/5/2018).
Menurut Emrus, adanya rekaman percakapan tersebut akan mencoreng nama baik Presiden Jokowi. Apalagi Rini sebagai pembantu Jokowi di jajaran kabinet dinilai kerap menerima kritikan terkait kinerjanya dalam mengelola BUMN.
Dalam kasus terbaru yakni terkait perombakan direksi PT Pertamina (Persero) dan penambahan direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang di duga dilakukan bukan atas dasar penilaian kinerja dan kebutuhan.
Adapun alasan Rini mencopot Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik disebut-sebut karena adanya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.
Selain itu, terkait Garuda Indonesia, terjadi juga penambahan direksi Garuda menjadi sembilan orang yang dirasa terlalu berlebihan.
Di tambah lagi anjloknya nilai saham Garuda Indonesia dari Rp 440 per lembar saham pada trimester pertama 2016 menjadi Rp 292 per lembar saham pada 25 April 2018.
"Sekarang nama menteri Rini makin jelek, bukan tidak mungkin akan berimbas pada Pak Jokowi di tahun politik," pungkasnya.
Baca Juga: Rini Akhirnya Akui Rekaman Percakapan Dirinya dengan Bos PLN
Berita Terkait
-
RUPTL 2025-2034 Butuh Rp 3000 Triliun, PLN: Tak Mungkin Dikerjakan Sendiri
-
Rekam Jejak Abraham Samad, Kini Terjerat Isu Ijazah Palsu Jokowi
-
Jokowi Bilang SBY Negarawan, Demokrat Anggap Polemik 'Partai Biru' Selesai
-
Kecam Pengadu Domba, Ibas Murka Demokrat Diseret Isu Ijazah Jokowi
-
Wali Kota di Jepang Mengundurkan Diri Usai Skandal Ijazah Palsu, Dibandingkan dengan Indonesia
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025