Suara.com - Kementerian PUPR Perlu Memperhatikan Dan Mempelajari Pendekatan Transit Oriented Development (TOD).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berjanji melakukan pembangunan infrastruktur perkotaan modern dengan mengacu pada konsep transit oriented development (TOD), yang mulai diperkenalkan di Indonesia.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo mengatakan, konsep TOD menjadi acuan karena bisa menjadi solusi atas peningkatan jumlah kendaraan bermotor milik pribadi di perkotaan seperti DKI Jakarta.
“Kebutuhan transportasi di Jakarta terus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara pengguna angkutan umum baru mencapai angka 24 persen. BPS setempat tahun 2015 mencatat setiap hari ada sekitar 1,4 juta pelaku dari daerah ke Jakarta,” kata Hartoyo dalam seminar dan diskusi Smart City bersama Ministry of Land, Infrastructure and Transportation (MOLIT) Korea Selatan, di Ritz Carlton Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).
Peningkatan volume kendaraan dan lalu lintas ini cenderung tak terkendali, sehingga secara signifikan meningkatkan biaya transportasi warga.
Imbasnya lebih jauh adalah, mengurangi tingkat mobilitas dan kualitas hidup masyarakat. Tapi melalui konsep TOD, maka kota besar seperti Jakarta akan memiliki kawasan berinfrastruktur transportasi penunjang mobilitas penduduk.
“Intinya ada sistem transportasi pengumpan di area TOD, sehingga meningkatkan jumlah pengguna moda angkutan umum berbasis rel kereta. Dengan begitu, warga akan meninggalkan moda transportasi pribadi dalam keseharian,” terangnya.
Menurutnya, penerapan konsep TOD dalam membangun kota modern bisa berhasil dengan dukungan pelayanan sarana dasar lain, seperti penyediaan air minum, sistem pengelolaan sampah, air limbah, dan lainnya.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan harapan untuk berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan, termasuk lembaga internasional.
Baca Juga: Ditunjuk sebagai Pelatih PS Tira, Nilmaizar Punya Target Khusus
“Kami juga berharap melalui seminar ini, dapat meningkatkan kualitas pembangunan berkelanjutan terutama pada wilayah perkotaan. Sekali lagi, saya ingin mengundang kita semua, untuk bekerja sama dalam menciptakan kota yang lebih baik dan berkelanjutan,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Acara Jakarnaval Minggu Besok, Sebesar Ini Anggarannya
-
Mantan Ketua Baznas Temui Wagub DKI Bahas Masalah Zakat
-
Tekan Aksi Kriminalitas, Pemprov DKI Pasang 7.143 Kamera Pengawas
-
Anies Tak Hanya Tata Kampung Kumuh di Jakarta, Tapi di Sini Juga
-
Jadi Kanvas Raksasa, Anies Berharap Warga Bersama Warnai Jakarta
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam