Suara.com - Pemerintah dalam beberapa bulan terakhir tengah gencar menerapkan bahan bakar minyak satu harga di beberapa daerah di Indonesia. Pada tahun 2018 pemerintah menargetkan akan menyediakan BBM satu harga di 73 titik terutama di wilayah-wilayah terpencil atau daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Kemudian secara nasional, akan dibangun 160 titik lokasi BBM satu harga sampai dengan tahun 2019, dengan dua pelaksana yakni PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kemkominfo) R. Niken Widiastuti mengatakan tujuan penerapan BBM satu harga ini untuk menerapkan kesetaraan.
“Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) telah menetapkan BBM Satu Harga yang merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” ujar Niken di Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Menurut Dirjen IKP, jika dulu harga BBM di setiap daerah masih berbeda-beda, tapi saat ini sudah ada ketetapan satu harga yang berlaku di seluruh wilayah di Indonesia.
“Setelah Pemerintah menerapkan satu harga, semua daerah di tanah air akhirnya bisa menikmati harga yang sama seperti harga yang selama ini diterapkan di Jawa,” jelas Niken.
Hal ini dilakukan pemerintah, lanjut Dirjen IKP, bertujuan untuk menjaga kedaulatan energi, sesuai amanat konstitusi dan amanat nawacita yang selama ini menjadi “ruh” Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.
“Mengawal ketersediaan migas di seluruh wilayah Indonesia akan berdampak langsung pada terjangkaunya harga bagi seluruh masyarakat Indonesia, tanpa ada perebedaan satu sama lain,” katanya.
Baca Juga: Rentan Diretas, 600 Galon BBM Dicuri dari Pom Bensin
Berita Terkait
-
Kembangkan Timur Indonesia, Pertamina Gelontorkan Rp 20 Triliun
-
Isu Penyelewengan Aset di Pertamina, KPK Diminta Bergerak
-
Kampanye Keselamatan Berkendara : Pertamina Bagikan 500 Helm Anak
-
FSPPB : Penjualan Aset Membuat Pertamina Lemah dan Lenyap
-
Temui Pendemo, Rini : Spanduk Pertamina For Sale Tidak Tepat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya