Suara.com - Jack Ma yang merupakan bos Alibaba Group datang ke Indonesia untuk berdiskusi dengan pemerintah terkait perkembangan e-commerce.
Diketahui, Jack Ma sudah menjabat sebagai penasihat e-commerce Indonesia selama satu tahun.
Namun, Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung menyatakan, belum ada perubahan yang berarti terhadap industri e-commerce Indonesia.
“Belum ada perubahan secara langsung memang, memang ada proses. Tapi sampai sekarang belum ada perubahan,” kata Ignatius Untung saat dihubungi suara.com, Senin (2/9/2018).
Sejak Agustus 2017, pemerintah menunjuk bos Alibaba sebagai penasihat steering committee e-commerce di Indonesia. Jack Ma berperan sebagai penasihat terkait perkembangan perdagangan elektronik.
Menurutnya hal ini disebabkan karena segala masukan yang disampaikan Jack Ma masih akan dipilih-pilih oleh pemerintah untuk selanjutnya digodok menjadi regulasi. Dan ini yang belum terealisasi.
"Sehingga bagi kami (asosiasi) untuk bisa merasakan dampaknya secara langsung agak sulit. Bagaimanapun juga, keputusan tetap ada di tangan pemerintah. Maka dari itu saya katakan tadi dampaknya itu belum ada juga," ujarnya.
Menurutnya Untung, memang bukan hal yang mudah bagi Pemerintah di Indonesia untuk memahami apa yang perlu dilakukan dalam industri baru ini.
Ia mencontohkan cepatnya pertumbuhan sektor bisnis ini di Cina atau Korea Selatan karena insentif pemerintahnya.
"Tapi itu wajar, karena ini industri baru. Memang pemerintah harus banyak belajar dan mencontoh negara lain agar industri ini bisa lebih maju lagi,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
Terkini
-
KVB Berkunjung ke Suara.com, Tawarkan Keunggulan Aplikasi dan MetaTrader 5
-
RI Punya Gudang Baja Canggih, Bisa Hemat Biaya Logistik Rp 3,7 Miliar per Bulan
-
Investor Asing Asal Swiss Buang 100 Juta Lembar Saham BUMI Milik Grup Bakrie
-
Peruri Klaim Berhasil Reduksi Emisi Karbon Hingga 102 Persen
-
YLKI Desak Pemerintah Setop Sementara Program Makan Gratis Usai Marak Kasus Keracunan
-
Telkom Kenalkan Dunia Siber Kepada Talenta Muda Lewat Telkom Cyberfest Vol. 2
-
Hari Sungai Sedunia, Telkom Gandeng Pandawara Gelar River Clean Up di Cioray Bandung
-
Anak Usaha Produsen Susu dan Es Krim Diamond Digugat PKPU, Dianggap Punya Utang Rp367 Juta
-
Kebijakan Kuota Impor Kemenperin Dipertanyakan, Industri Tekstil RI Kian Babak Belur
-
Emiten Properti PPRO Mulai Masuk Bisnis Fasilitas Olah Raga