Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) mengungkapkan, belum banyak masyarakat yang tahu manfaat jalan dengan konstruksi terowongan. Padahal banyak manfaat yang didapat ketika jalan dibangun dengan konstruksi terowongan.
Direktur Jenderal Bina Marga KemenPUPR, Sugiyartanto, menerangkan, manfaat yang bisa dirasakan masyarakat, salah satunya adalah perjalanan waktu lebih cepat. Terowongan bisa jadi jalan pintas, sehingga masyarakat tak harus memutar jalan jauh untuk mencapai ke suatu titik.
"Selain itu, terowongan tidak banyak merusak lingkungan dan polusi kendaraan juga bisa kurang," ujar Sugiyartanto, saat ditemui di Kantor Pusjatan Bandung, Jawa Barat, Senin (17/9/2018).
Sugiyartanto menuturkan, konstruksi terowongan tidak hanya diterapkan untuk pembangunan jalan saja, tapi juga untuk pembangunan transportasi. Ia mengambil contoh pada pembangunan transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta.
Menurutnya, seharusnya kota-kota besar lainnya juga ikut membangun sarana transportasi dengan terowongan. Hal ini, sambung dia, juga bisa menghemat pengeluaran masyarakat dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi transportasi umum.
"Ke depan, sistem transportasi ini menjadi pilihan. Kebetulan daerah perbukitan di Indonesia luas, sehingga pilihannya adalah membuat terowongan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Jembatan KemenPUPR, Iwan Zarkasi menambahkan, pembangunan jalan dengan konstruksi terowongan juga dinilai lebih aman dibandingkan konstruksi layang.
Dalam hal ini, ia berkaca pada gempa hebat yang melanda Jepang. Pada saat terjadi gempa, sambung dia, terowongan di Jepang tidak mengalami kerusakan.
"Jembatannya malah ambruk, kalau terowongan tidak. Jadi lebih aman konstruksinya," pungkas dia.
Baca Juga: PUPR Tengah Targetkan Pembangunan Terowongan Bukit Barisan
Berita Terkait
-
Angka Kebutuhan Rumah di Jakarta Mencapai 11 Juta Unit
-
WhatsApp Makin Canggih! Fitur Baru Bikin Kontakmu Lebih Aman
-
Hari Air Dunia 2024, Air untuk Perdamaian
-
Ditargetkan Selesai Tahun Ini, Brantas Abipraya Kebut Penataan Sumbu Kebangsaan sebagai Simbol Harmonisasi IKN Nusantara
-
Jelang Ramadan, Jokowi Kerek Naik Tarif Tol MBZ Hingga 35%
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah