Suara.com - Asep Syarifuddin, pengusaha ikan cupang di Gerai Cupang Kewirausahaan Terpadu, Slipi, Jakarta Barat mengaku geram dengan bully yang dilakukan warganet di sosial media. Mereka meremehkan bisnis ikan cupang lantaran tidak memberikan dampak yang besar bagi perekonomian.
Menurut Asep, pemikiran itu sepenuhnya salah. Padahal berkat ikan cupang perekonomian Indonesia saat menghadapi krisis moneter pada 1998 membaik.
Asep bercerita, ia telah memulai bisnis cupang sejak 1973 dan merambah ke dunia ekspor mancanegara sejak 1987. Meski perekonomian Indonesia kacau pada 1998 lalu, bisnis ikan cupang miliknya tetap berjalan dan mampu menghidupkan perekonomian mikro.
"Berkat ikan cupang ini, warga yang dipecat mereka beralih profesi cari botol bekas untuk cupang. Saat itu banyak usaha tutup, kami masih bertahan dan berusaha bantu perekonomian warga sekitar," kata Asep kepada Suara.com saat ditemui di Gerai Cupang Kewirausahaan Terpadu, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (20/9/2018).
Asep mengakui, perekonomian saat krisis moneter sangat kacau. Beruntung bisnis yang ia rintis masih bisa bertahan dan tetap mampu ekspor ke luar negeri hingga kini.
Ikan-ikan cupang asal Indonesia pun telah mendunia. Asep juga telah memiliki pelanggan tetap yang tersebar di berbagai negara di benua Amerika dan Afrika.
Orang-orang yang sebelumnya menyepelekan bisnis budidaya cupang kini telah mengakui kehebatan bisnis itu. Bahkan kini banyak orang-orang justru datang berbondong-bondong meminta diajari cara budidaya cupang karena tergiur keuntungannya.
"Bisnis ini enggak asal, kita juga belajar gimana caranya bisa menghasilkan jenis baru. Butuh waktu puluhan tahun merintis ini sampai dikenal internasional, jadi jangan diremehkan," ungkap Asep.
Kini, Asep dan 84 pembudidaya cupang di Gerai Cupang Kewirausahaan Terpadu telah tergabung dalam keanggotaan Ok Oce. Ia berharap komunitas ini tidak sekadar umbar janji tapi benar-benar membantu para pengusaha mikro untuk terus berkembang.
Baca Juga: INAPGOC Sediakan Golf Cart bagi Atlet Asian Para Games
"Ya kami menghargai program pemerintah. Tapi tolong dibantu lah kami ini dalam pengiriman paket ikan cupang dalam negeri agar dipermudah," tutup Asep.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Panel Surya Buatan Batam Diekspor ke AS, Raup 20,7 Juta Dolar
-
Purbaya Sebut Dana SAL Rp 200 Triliun Sukses Turunkan Suku Bunga, Ini Buktinya
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia