Buwas Meradang ke Mendag Enggartiasto Lukita : Matamu!
Buwas sebelumnya secara gamblang telah mendengar bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta untuk tidak melakukan impor beras terlebih dahulu.
Namun, adanya ungkapan Mendag Enggartiasto Lukita justru memancing emosi orang nomor satu di Perum Bulog yang merupakan mantan Kepala BNN tersebut.
"Ada yang ngomong perlu impor, ini pikiran dari mana, ini warga negara bukan? Gunanya berkoordinasi kita samakan pendapat. Fakta gudang saya tidak mampu sampai sewa gudang itu cost tambahan. Ada yang jawab itu urusan Bulog, matamu!" tegas Buwas.
Perseteruan Buwas dan Mendag Menuai Beragam Tanggapan
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah turut berkomentar terkait perseteruan itu melalui akun Twitter pribadinya.
"Sebelum tidur, Gak bisa tidur mikirin permainan #ImportBeras oleh #MafiaImport yang katanya sudah jera. Saya twit menjawab pertanyaan bahwa jika Bulog dalam menentukan besaran cadangan pangan pemerintah berdasarkan penyerapan gabah petani. Kalau kemendag dengan apa ya?" tulis Fahri Hamzah.
Selain Fahri Hamzah, Sekjen PSI Raja Juli Antoni turut berkomentar. Menurutnya, hal tersebut adalah suatu hal yang telah terjadi berulang kali.
"Ini masalah yang sudah berlarut-larut dari lama yang diusahakan diselesaikan oleh Pak Jokowi secara serius," kata Raja Juli Antoni.
Presiden Joko Widodo Ambil Sikap
Presiden Joko Widodo meminta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution memanggil Enggartiasto Lukita dan Buwas untuk bersama-sama menyelesaikan kisruh tersebut.
"Sebentar lagi mau diundang menteri koordinator ekonomi untuk duduk sama-sama. Enggak boleh begitu (ribut-ribut). Semuanya harus berkoordinasi dengan baik," kata Presiden Joko Widodo melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Mendengar arahan dari Presiden Joko Widodo, Darmin Nasution pun dalam waktu dekat ini akan menjadwalkan pertemuan keduanya.
"Saya masih cari waktu," kata Darmin Nasution.
Berita Terkait
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
Aturan Baru, 35 Persen MinyaKita Didistribusikan dari BUMN
-
Belarus Siap Tanam Modal di Indonesia, Alat Pertanian Jadi Bidikan
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun