Suara.com - Calon Presiden Prabowo Subianto kumpulkan pakar ekonomi untuk membahas perihal kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Pasalnya, Prabowo mengkhawatirkan masa depan ekonomi Indonesia yang dinilai dalam posisi rawan.
Prabowo menjelaskan bahwa kondisi perkembangan ekonomi Indonesian saat ini tidak terlihat menggembirakan. Hal yang paling Prabowo soroti ialah Indonesia masuk ke dalam daftar lima negara yang rawan dalam prospek ekonominya di masa depan.
"Lembaga internasional, (Indonesia) termasuk digolongkan di antara lima negara emergence market (negara berkembang) yang rawan prospek ekonominya dalam waktu mendatang, bulan dan tahun mendatang," kata Prabowo di kediamannya Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018).
Dalam pertemuan itu, Prabowo melakukan diskusi bersama Rizal Ramli, Burhanudin Abdullah, Drajad Wibowo, perwakilan PKS, Guru Besar UI Professor Sri Edi Swasono, Fuad Bawazier dan pakar ekonomi lainnya.
Prabowo mengungkapkan hasil dari pertemuan itu membentuk sebuah keoptimisan dalam memandang perubahan ekonomi ke depan. Pasalnya, para pakar ekonomi itu mengajukan beberapa usul yang bisa digunakan oleh pemerintah, salah satunya untuk membatasi impor.
Anggota Tim Ekonomi Prabowo-Sandiaga, Rizal Ramli mengusulkan pemerintahan Joko Widodo untuk mengurangi defisit current account dan impor. Rizal Ramli menyarakan pemerintah untuk tidak fokus dengan impor-impor yang dinilai barang kecil, seperti kosmetik.
"Caranya jangan fokus dengan yang kecil-kecil sing printil, yang 1147 komoditi, cuma bedak, lipstik, tasbih yang total impornya hanya 5 miliar dolar AS satu tahun. Kalau pajaknya dikenakan naikkan 2,5 sampai 7,5 persen, dampaknya hanya akan berkurang impor kita paling 500 juta dolar," ujarnya.
Yang harusnya disoroti pemerintah ialah impor dalam bentuk besar, salah satunya ialah impor baja dari Cina. Rizal Ramli sangat memahami apabila pemerintahan Jokowi dikabarkan memiliki hubungan dekat dengan Cina.
"Kami minta pemerintah pemerintah laksanakan memberikan tarif antidumpling sebesar 25 persen terhadap produk baja dan turunannya. Otomatis baja impor akan turun, impor kita akan turun 5 miliar dolar AS," tutur Rizal Ramli.
Baca Juga: Berkat Hoaks, Jubir BPN Sebut Elektabilitas Prabowo Bakal Naik
Rizal Ramli yakin Jokowi bisa melobi kepada Cina untuk mulai mengurangi impor baja ke Indonesia.
"Bilang, 'pak jangan terlalu banyak impor. Kasih kita waktu dua tahun karena kalau kita crisis, Cina juga kena. Tolong kita kurangi impor dari Cina dan sebagainya," tutup Rizal Ramli.
Dengan banyaknya usulan yang diajukan para pakar ekonomi, Prabowo pun memastikan bahwa timnya akan serius mencermati perkembangan situasi ekonomi saat ini.
"Kami memandang sangat serius perkembangan situasi skrg. Dan kita akan menyusun langkah tepat atas situasi ekonomi ini," pungkas Prabowo.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Pengusaha Masih Males Ambil Utang ke Bank, Dana Kredit Nganggur Capai Rp2.500 Triliun
-
Efek Banjir Sumatra, Kemenkeu Permudah Cairkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana
-
Kemenkeu Salurkan Dana Rp 4 Miliar ke Korban Banjir Sumatra
-
Ikuti Jejak Rupiah, IHSG Meloyo Hari ini Balik ke Level 8.600
-
Harap Bersabar, Pemerintah Umumkan UMP 2026 Paling Lambat 24 Desember
-
Purbaya Akui Ada Kementerian Lelet Serap Anggaran, Dana Dikembalikan Tembus Rp 4,5 T
-
Energi Terbarukan Mulai Masuk Sektor Tambang dan Perkebunan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Rupiah Justru Melempem ke Level Rp 16.667 Setelah BI Tahan Suku Bunga
-
Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi USD 62,63 di November, BBM Gimana?