Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, menghadiri pertemuan Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan ASEAN (AMAF) ke-40, di Hanoi, Vietnam, Kamis (11/10/2018). Acara dibuka Wakil Perdana Menteri Vietnam, dan dihadiri Menteri Pertanian dari Malaysia, Laos, Kambodia, Brunei, Vietnam, Thailand, dan Singapura.
Dalam pidatonya, Amran menyampaikan, Indonesia telah mengambil banyak langkah ke depan dan membuat kemajuan yang signifikan untuk keamanan pangan di kawasan ASEAN.
"Pada 2015, kami meluncurkan program 'Upaya Khusus'. Program ini berskala nasional berdasarkan pendekatan modern, inovatif dan holistik, yang mencakup perubahan kebijakan, pengembangan infrastruktur pertanian dan industri hilir, mengelola rantai pasokan, dan mengembangkan rencana pemberdayaan untuk petani dan masyarakat pedesaan," ujarnya, di hadapan para menteri dan delegasi.
Amran melanjutkan, dengan program ini, Indonesia berhasil mencapai swasembada berkelanjutan di sejumlah komoditas makanan pokok, seperti beras, bawang merah, cabai dan jagung. Selanjutnya, ekspor pertanian Indonesia meningkat 24 persen, dan diperluas ke wilayah komoditas baru.
Namun yang paling penting, program Upaya Khusus, secara signifikan telah mendukung peningkatan kesejahteraan pedesaan. Jumlah penduduk berpenghasilan rendah di daerah pedesaan telah menurun rata-rata 600 ribu setiap tahun.
"Maret tahun ini, untuk pertama kalinya, Indonesia mencapai peringkat kemiskinan satu digit. Kemiskinan sekarang berada pada tingkat terendah sejak kemerdekaan kita," lanjutnya bangga.
Pengembangan pusat-pusat produksi yang berkelanjutan, khususnya organik, di daerah perbatasan memungkinkan Indonesia untuk mengembangkan pertanian di masyarakat pedesaan yang paling membutuhkan dan menyediakan akses yang mudah ke negara-negara tetangga ASEAN dalam hal ekspor.
Dalam pidatonya Amran juga menaruh perhatian pada makanan halal. Menurutnya, permintaan yang semakin tinggi terhadap produk makanan halal di pasar globa, membuat panduan praktik halal di tingkat ASEAN menjadi sebuah kebutuhan.
Di sektor perikanan, lanjutnya, Indonesia mempromosikan praktik perikanan yang bertanggung jawab, termasuk memerangi kegiatan perikanan yang tidak sah, tidak dilaporkan pada institusi pengelola perikanan yang berwenang, dan kegiatan perikanan yang belum diatur dalam peraturan yang ada (IUU fishing). Indonesia juga menerapkan dokumentasi tangkapan dan ketertelusuran produk ikan dan perikanan, dan meningkatkan daya saing perikanan dan kualitas produk.
Baca Juga: Kementan: Musim Kemarau, Panen Padi Justru Melimpah
Amran mengajak para pemimpin yang duduk dalam forum AMAF, mengesahkan Nota Kebijakan Tailing Eco ASEAN, untuk mendukung Pembentukan Skema Pelabelan Ekosistem Regional ASEAN.
Atas nama Presiden RI, Joko Widodo, mentan mengundang semua kepala negara ASEAN dan para menteri di bidang kelautan dan perikanan untuk menghadiri Konferensi Laut Kita, di Bali, Indonesia, 29-30 Oktober 2018.
Menutup pidato, Amran menyampaikan optimismenya pada kemampuan masing-masing anggota ASEAN dalam memastikan ketahanan pangan di negara mereka masing-masing.
Berita Terkait
-
Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Pelototi Pedagang, Pemerintah Dirikan Satgas Pengendalian Harga Beras
-
Survei Kabinet Prabowo: Amran-Purbaya Meroket, Bahlil dan Natalius Pigai Paling Buncit
-
Mentan Dapat Instruksi dari Presiden Prabowo untuk Revitalisasi Pabrik Pupuk
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Usai CEO Ditangkap, OJK Pantau Ketat Tim Likuidasi Investree
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Melesat
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya