Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa kualifikasi keselamatan penerbangan Indonesia sudah baik. Penegasan tersebut untuk merespon negara-negara asing yang melarang menggunakan maskapai di Indonesia.
Budi Karya Sumadi menjelaskan, tingkat keselamatan penerbangan tersebut dilihat dari penilaian tiga lembaga internasional yakni Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Federasi Penerbangan Amerika Serikat (FAA), dan Uni Eropa.
Pada tahun lalu, ICAO memberikan penilaian keselamatan penerbangan Indonesia dengan nilai mencapai 81,15 persen. Sedangkan, pada FAA tingkat keselamatan penerbangan Indonesia meraih kategori I.
Sementara, Indonesia juga lepas dari pemblokiran dari Uni Eropa agar bisa terbang di negara-negara eropa.
"Adalah wewenang satu negara lain untuk menetapkan kondisi itu. Tapi yang mention kepada mereka bahwa Indonesia ini adalah suatu negara yang memiliki kualifikasi safety yang bukan sembarangan," ujar Budi Karya Sumadi, Kamis (1/11/2018).
Budi Karya Sumadi menuturkan, untuk mendapatkan tingkat keselamatan penerbangan itu juga tidak mudah. Menurut dia, butuh proses panjang untuk meraih keselamatan penerbangan yang dinyatakan baik.
"Saya sampaikan bahwa confidence kita bukan sembarangan juga. Sesuatu yang baik dan dilakukan dalam waktu yang panjang. Sampling banyak, lokasi juga banyak," tutur dia
Dengan tingkat keselamatan tersebut, tambah Budi Karya Sumadi, maka negara-negara asing tidak perlu takut dan khawatir saat menggunakan maskapai penerbangan Indonesia.
"Jadi mohon juga pemerintah Australia. Kecelakaan ini kita lakukan sebagai perbaikan-perbaikan," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Panel Surya Buatan Batam Diekspor ke AS, Raup 20,7 Juta Dolar
-
Purbaya Sebut Dana SAL Rp 200 Triliun Sukses Turunkan Suku Bunga, Ini Buktinya
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia