Suara.com - Budi Himkat, Ekonom Bahana TCW Investment Management, mengkritik Bank Indonesia yang menaikkan subu bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen.
Ia mengatakan, keputusan menaikkan suku bunga acuan bukanlah satu-satunya solusi mengatasi dampak dari kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika alias The Fed.
"Jangan selalu berpikir selalu one on one solution, kalau The Fed, kita juga ikut naik. Tidak, banyak faktor lain. Kemungkinan besar, tahun depan itu kebalikannya, ada dana kembali ke emerging market, dan dipilihlah emerging market yang mana yang lebih baik, katakanlah sentral banknya lebih prudence dan lain-lain," ujar Budi di Solo, Jakarta, Sabtu (17/11/2018).
Budi menilai BI sudah prudence, tapi ia berharap pada tahun 2019 suku bunga acuan tidak jauh lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan ekonomi.
"Kalau suku bunga acuan naik, sama saja membunuh pertumbuhan ekonomi. Makanya saya masih punya harapan ke depan BI tidak akan seagresif tahun ini dalam menaikkan suku bunga acuan," ucap dia.
Lebih lanjut, Budi menuturkan keputusan BI yang menaikan suku bunga hingga tiga kali pada tahun 2018, karena agak kaget akibat outflow dari saham dan foreign direct investment (FDI).
"Tahun ini boleh dibilang kita karena agak syok ada outflow dari saham dan dari FDI. Tahun depan kemungkinan kondisinya lebih bagus, pemerintah juga bisa mengurangi kebijakan populis yang justru paling memengaruhi CAD (current account deficit)," kata dia.
Karena itu, ia menyarankan BI tidak perlu menaikan suku bunga acuan pada tahun 2019.
"Kita punya pelajaran di 2017 ketika suku bunga acuan The Fed naik, BI tak perlu ikut menaikkan, karena saat itu kredit lagi berjalan perlahan, dan kita menikmati inflow," tandasnya .
Baca Juga: Film A Man Called Ahok Tembus 1 Juta Penonton, Ini Kata Ahok
Sebelumnya, Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 14-15 November 2018 memutuskan menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen.
Sebelum lebih awal, September 2018, BI sudah menaikkan suku bunga BI7DRRR sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen.
"Dengan mempertimbangkan ekonomi global, Rapat Dewan Gubernur pada 14-15 November 2018 untuk menaikan 0,25 persen BI 7-Day Reverse Repo Rate menjadi 6,00 persen " ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kamis (15/11/2018).
Untuk diketahui, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen menjadi 2,25 persen pada Rabu (26/9/2018).
The Fed tercatat sudah tiga kali menaikkan suku bunga acuan sepanjang tahun ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya