Suara.com - Seorang pengusaha bernama George Kaiser membuat terobosan dengan membangun sebuah kota bernama Tulsa Remote. George menawarkan uang sebesar 10 ribu dolar AS atau sekitar Rp 145 juta bagi siapapun yang bersedia pindah ke sana. Bagi yang bersedia untuk tinggal setidaknya satu tahun, akan menerima uang tunai yang termasuk subsidi dan tunjangan sewa.
Fasilitas lain yang ditawarkan di antaranya keanggotaan di co-working space, potongan harga sewa apartemen hingga tiga bulan di Tulsas Arts District, juga program-program lain yang diciptakan untuk membantu para pekerja.
Program Tulsa Remote ini merupakan bagian dari serangkaian upaya untuk menarik pekerja-pekerja berbakat baru yang dipelopori oleh George Kaiser Family Foundation.
Yayasan tersebut berkomitmen untuk mengatasi kemiskinan di Tulsa dan menciptakan kota yang lebih hidup.
“Kami berharap ini dapat menarik pekerja teknologi berbakat dan membuat banyak pebisnis menjadikan Tulsa rumah mereka dan tempat untuk meniti karier, atau mendirikan bisnis baru,” ujar Direktur Eksekutif George Kaiser Family Foundation Ken Levit seperti dilansir The Washington Post.
Saat Ini, Tulsa Remoter telah menerima 6 ribu pendaftar online. Tulsa bukanlah daerah baru melainkan sebuah kota di Oklahoma, Amerika Serikat. George Kaiser hanya membangun sebuah tempat di bagian kecil kota tersebut.
Tulsa Remoter dikatakan sebagai strategi untuk menciptakan masyarakat yang lebih produktif dan inklusif, serta untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dengan cara mempermudah diversifikasi bisnis.
Berdasarkan data Departemen Ketenagakerjaan Amerika Serikat, wilayah Tulsa memiliki tingkat pengangguran 3 persen, di bawah angka pengangguran nasional yang mencapai 3,7 persen.
Bagi kota-kota ini, program yang memberikan upah bagi warga yang berpindah merupakan salah satu cara untuk mengisi jumlah populasi yang minim.
Baca Juga: Perubahan Iklim Hantui Perekonomian Amerika Serikat
Tak hanya kota saja, sejumlah negara bahkan juga menerapkan program ini. Chile misalnya, akan memberikan uang senilai 45 ribu dolar AS atau sekitar Rp 655,4 juta dan visa kerja 1 tahun bagi mereka yang ingin mendirikan bisnis di sana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Konsumsi BBM Diperkirakan Naik Saat Gelaran MotoGP Mandalika
-
Omongan Menkeu Purbaya Soal Data Subsidi LPG Sejalan dengan Sri Mulyani
-
Soal Penyebab Kilang Minyak Dumai Terbakar, Bahlil: Tanya ke Pertamina!
-
Pertamina Pasok 148 Ribu Tabung LPG Ekstra Jelang Hajatan MotoGP Mandalika
-
Kilang Pertamina di Dumai Terbakar, Kementerian ESDM: Kalau Ini Murni Kecelakaan
-
Perusahaan Asal China Kantongi Kontrak Rp15 Triliun, Klaim Mau Jadi Raja Alat Berat Tambang RI
-
Penguatan Rupiah Paling Moncer di Asia
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
Bos KFC Ungkap Nasib Usahanya di RI
-
Dari Buku Lahir Harapan, Anak TBM Kolong Ciputat Gembira Bersama PNM Peduli