Suara.com - Koperasi di Bandung masih mengharapkan dana pinjaman/pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM).
Alasan koperasi memilih LPDB, karena proses pengajuan pinjaman/pembiayaan jasa berupa bunga pinjaman yang rendah dibandingkan sumber pendanaan lainnya.
Hal ini disampaikan Bendahara Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Mandiri, Cicadas, Bandung, Sudarman dan Ketua Koperasi Himpunan Pedagang Pasar Cikampundung (Kohippci), Bandung, Aziz Sholeh, di Bandung, Rabu (1/8/2018).
Menurut Sudarman pihaknya pernah meminjam dana ke LPDB sebanyak 2 kali. Pinjaman pertama sebesar Rp 125 juta dan dikembalikan tepat waktu. Pinjaman kedua sebesar Rp 150 juta dan dikembalikan lebih cepat daripada jangka waktu yg ditentukan.
KSP Sejahtera Mandiri mengakui bantuan LPDB sangat membantu pengembangan usaha koperasi yang telah berumur hampir 10 tahun dan beranggotakan 600-an anggota itu, terutama untuk perputaran uang menjelang bulan suci ramadhan.
Karena pada saat itu banyak anggota yang meminjam lebih banyak atau menarik simpanan. Sehingga pihaknya membutuhkan dana talangan. Sedangkan di mata Aziz Sholeh dari Kohippci Bandung, pinjaman dari LPDB sangat membantu pengembangan usaha.
Aziz menambahkan, pihaknya juga dua kali meminjam ke LPDB. Pinjaman pertama sebesar Rp 500 juta dan pinjaman kedua Rp 1 miliar, semuanya dikembalikan sesuai batas waktu yang ditentukan.
Pada pinjaman ketiga yang diajukan ke LPDB telah dipersiapkan untuk pengembangan usaha. "Kami sudah rapat dan menghitung keuntungan dari usaha yang akan kita biayai dari pinjaman LPDB itu," katanya.
Kedua koperasi ini mengakui, mereka tetap mengharapkan pinjaman dana dari LPDB meskipun banyak tawaran dari pihak lain. Selain itu mereka juga mengharapkan untuk kemudahan persyaratan pengajuan dana bergulir LPDB-KUMKM. Dana pinjaman dari LPDB ini akan mendorong kedua koperasi ini menuju koperasi mandiri.
Baca Juga: Manfaatkan Dana LPDB, Koperasi Tri Civitas Sukses Kembangkan Usaha
Berita Terkait
-
Presiden Prabowo Subianto Resmikan 80 Ribu Kopdes Merah Putih, LPDB Siapkan Dukungan Pembiayaan
-
Wamen Koperasi Apresiasi Musdesus Capai Kemajuan Positif, Rampung 100 Persen
-
Dana Bergulir Tingkatkan Usaha Anggota Koperasi di Majalengka
-
LPDB-KUMKM Tetap Komitmen Optimalkan Pengelolaan Piutang Negara
-
Legislator Ingin Pemerintah Perkuat BLU Dana Bergulir untuk Koperasi-UMKM
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan