Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian bersama PISAgro menjalin kerja sama dalam menyusun kurikulum Kopi dan Kakao untuk meningkatkan kompetensi generasi muda pertanian, khususnya untuk para mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN). Kerja sama tersebut dituangkan dalam bentuk perjanjian kerja sama antara Kepala Pusat Pendidikan Pertanian dengan PISAgro.
"Perjanjian kerja sama ini merupakan tindak lanjut MoU sebelumnya antara Kepala Badan SDM Pertanian dan PISAgro, yang disaksikan oleh Menteri Pertanian dan Kadin," ungkap Sekretaris Jenderal, Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, saat pertemuan perjanjian kerja sama yang diselenggarakan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Beberapa poin yang terkandung dalam perjanjian kerja sama antara Kementan dengan PisAgro antara lain, menyusun kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia usah dan industri, mengembangkan pola-pola pembelajaran dengan system teching factory yang bisa dilaksanakan di dalam kampus maupun di industri, rekan-rekan industri akan menjadi tenaga praktisi di POLBANGTAN, dan yang terakhir adalah dunia industri akan dijadikan tempat untuk magang baik bagi para mahasiswa maupun dosen POLBANGTAN.
Dalam pertemuan tersebut juga dilakukan penyerahan kurikulum nasional kopi, yaitu oleh Chairman of Executive board SCOPI dan penyerahan kurikulum kakao oleh Director Swiss Contact kepada Kementerian Pertanian.
"Teman-teman di industri sudah menyusun kurikulum kopi dan juga kakao secara nasional. Kurikulum disusun berdasarkan kebutuhan industri, sehingga kami akan sesuaikan untuk kurikulum di POLBANGTAN maupun di balai-balai pelatihan, " jelas Momon Rusmono, Kepala Badan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian
Lebih lanjut Momon mengungkapkan, bentuk kurikulum yang akan disusun adalah berorientasi pada substansi dari suatu keahlian dan uraian silabus untuk mencapai kompetensi tertentu, yaitu dalam bidang kop dan kakao mulai dari aspek budidaya dan pengolahan.
"Komposisi kurikulum yang akan dituangkan, nantinya 30 persen teori dan 70 persen praktik melalui teaching factory, yaitu proses pembelajaran yang sesuai dengan situasinya di dunia usaha, indutri dan kerja," tambahnya.
Momon berharap, setelah mencapai keahlian tertentu, mahasiswa bisa mendapatkan sertifikat yang dapat digunakan dalam mengembangkan dunia usaha dan bisnis di bidang kopi maupun kakao.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Board of PISAgro, Wisman Jaya mengatakan bahwa masa depan industri pertanian berada di petani, sehingga sinergi dengan pemerintah sangat diperlukan, khususnya untuk pengembangan komoditas kopi dan kakao dalam hal ini.
Baca Juga: Kirim Alat Berat ke Sumsel, Kementan Optimalisasi Lahan Rawa
"Saya sangat senang dengan adanya kerja sama ini. Mudah- mudahan ini bisa membawa perubahan bagi petani khususnya petani kakao dan kopi," harap Wisman.
Berita Terkait
-
Kinerja Mentan Amran Sulaiman Masuk Daftar Terbaik Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
-
Skandal Beras Oplosan Rp100 T: Titiek Soeharto Murka, Janji Cecar Mentan di Senayan
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Bakal Dapat Pemutihan Semua?
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri
-
Sejarah Baru Hilirisasi Industri Petrokimia