Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah diprediksi bakal tertekan oleh dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi setelah mencuatnya isu perlambatan ekonomi global.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, isu melambatnya pertumbuhan ekonomi global menjadi sentimen buruk bagi pergerakan rupiah.
"Rupiah kemungkinan masih bergerak di kisaran antara Rp 14.180 - Rp 14.250," ujar Ariston di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Selain itu, penurunan proyeksi pertumbuhan IMF juga jadi sentimen negatif yang akan semakin membuat rupiah semakin melemah hari ini.
"Ini menjadi penekan rupiah terhadap dolar AS," imbuh dia.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Selasa (22/1/2019) berada di level Rp 14.220 per dolar AS.
Level itu menguat tipis dibandingkan pergerakan hari sebelumnya di level Rp 14.226 per dolar AS.
Sementara berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa berada di level Rp 14.221 per dolar AS.
Posisi itu melemah dibandingkan pada hari sebelumnya yang berada di level Rp 14.212 per dolar AS.
Baca Juga: Napi Lapas Lampung Tonton Live Istri Mesum dengan Ayah dan Banyak Pria
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
Historis Harga Bitcoin Naik 96 Persen Pasca Pembatalan Shutdown Pemerintah AS
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Makin Dekat dengan Rakyat, BRImo Digunakan 44,4 Juta User dengan Transaksi Rp25 Triliun per Hari
-
Investasi Rp6,4 Triliun di GOTO Diselidiki Kejagung, Intip Perkembangan Terbarunya
-
5 Cara Menagih Utang yang Susah Bayar Tanpa Bikin Hubungan Retak
-
Sumbang PDB Nasional, Sektor Pertambangan Jadi Penggerak Ekonomi Lokal di Berbagai Daerah
-
Bank BRI, BNI, Mandiri Kompak Gelar RUPSLB, Apa yang Dibahas?
-
Wamenprin Sebut Investor Siap Merelokasi Pabrik Bajanya ke RI, Pengusaha Menjerit: Jangan Pro Asing!
-
Rumah BUMN Telkom Komitmen Dukung Pelaku Usaha dengan Digitalisasi UMKM Binaan
-
Kredit Macet Pinjol Meningkat, Anak Muda Dominasi Paling Banyak yang Gagal Bayar