Suara.com - Adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menyebut PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sudah tak lagi memprioritaskan kepentingan rakyat kecil.
Terlebih, menurutnya nasabah BRI bisa memanfaatkan fasilitas kredit untuk mendapatkan barang mewah seperti pesawat jet pribadi.
"Bank Rakyat Indonesia membiayai jet pribadi orang, kalau saya mau beli jet pribadi lagi, saya sudah punya satu, tapi kalau mau saya bisa ajukan ke Bank Rakyat Indonesia, ini kan jauh sekali dari tujuan Bank Rakyat Indonesia waktu didirikan beberapa tahun yang lalu," kata Hashim di Gedung Bhayangkari, Jakarta Selatan, Minggu (27/1/2019).
Menurut Wakil Dewan Penasehat Partai Gerindra itu, jika Prabowo Subianto - Sandiaga Uno terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada 17 April 2019 mendatang, mereka akan mengembalikan marwah BRI kembali menjadi bank yang merakyat.
"Singkatnya, Prabowo Subianto akan ubah haluan dari Bank Rakyat Indonesia dan lembaga seperti itu untuk kembali ke yang lama atau asli. Bank Rakyat Indonesia diperuntukan lagi nanti untuk pengusaha kecil menangah, petani, dan nelayan," janji Hashim.
Terkait hal tersebut, BRI pun langsung merespon ucapan adik kandung Prabowo Subianto itu. Berikut isi tanggapan pihak BRI yang diterima Suara.com.
BRI berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan ekonomi untuk sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Porsi penyaluran kredit BRI terbesar difokuskan untuk pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah untuk membantu pengembangan bisnis masyarakat agar perekonomian terus tumbuh.
Hingga akhir September 2018, kredit BRI sebesar Rp 621,8 triliun atau sekitar 76,9 persen dari total kredit BRI disalurkan ke segmen UMKM.
Baca Juga: Kapten Leo Teriak Sambil Diinfus: Pak Panglima, Pak Presiden Tolong Saya
Sektor UMKM merupakan core business BRI, dan ditargetkan di tahun 2022, porsi penyaluran kredit naik 80 persen dari total kredit BRI.
Ini bukti komitmen BRI untuk terus memberdayakan UMKM di Indonesia.
Saat ini BRI juga menjadi bank penyalur KUR (Kredit Usaha Rakyat) terbesar di Indonesia, dimana sepanjang tahun 2018 yang lalu BRI telah menyalurkan KUR dengan total Rp 80,2 triliun kepada 3,9 juta pelaku UMKM.
Tak hanya memberikan akses pembiayaan, dalam kaitannya dengan pemberdayaan UMKM, BRI juga secara aktif menggelar berbagai program untuk mendorong UMKM naik kelas.
Diantaranya melalui Rumah Kreatif BUMN, Program Literasi Keuangan untuk Migran dan UMKM, Indonesia Mall serta program pendampingan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan