Suara.com - Pendiri Pustaka Bergerak Nirwan Ahmad Arsuka mengatakan jika royalti penulis sebesar 15 persen dihapuskan, maka penulis akan protes. Bahkan dalam hal ini menurutnya, penulis merasa ditindas.
Sebelumnya, Sandiaga Uno sempat berkomentar dan menilai bahwa pajak perbukuan sangat memberatkan masyarakat dan para penerbit buku, sehingga akan ditinjau ulang bahkan dihapuskan jika dia kelak menjabat Wakil Presiden. Itu diucapkan Sandiaga saat mengunjungi pameran Islamic Book Fair (IBF) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (3/3/2019).
Nirwan menjelaskan, jika dalam hal itu poin royalti penulis 15 persen ikut dihapuskan, maka penulis tidak akan mendapat apa pun dari buku tersebut. Bahkan menurutnya, penghapusan terkait royalti penulis sebesar 15 persen itu akan menindas penulis, dan bukan tidak mungkin penulis akan berhenti berkarya karena pendapatannya dihapuskan.
"Jika menghapus royalti penulis 15 persen, maka ini pasti akan menjadi penindasan buat penulis. Dan jika para penulis ngamuk dan tidak mau menulis lagi, maka industri buku juga yang akan rugi, masyarakat yang akan rugi, dalam jangka panjang," kata Nirwan saat dihubungi Suara.com, Senin (4/3/2019).
Nirwan menambahkan, Sandiaga harus benar-benar memikirkan ulang janjinya tersebut agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan.
"Harus dikaji dulu dengan baik dan sungguh-sungguh. Jangan sampai kita hanya untung sehari lalu buntung setahun. Harus disimulasikan dengan baik," jelasnya.
Menurut Nirwan pula, Sandiaga seharusnya fokus meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga industri buku juga akan meningkat karena masyarakat mampu membeli buku semahal apa pun.
"Minat baca masyarakat Indonesia itu sebenarnya tinggi, jika buku-bukunya memang tersedia. Daya beli masyarakat (ini berbeda dengan minat baca) kita mungkin masih belum tinggi. Jika masyarakat kita daya belinya naik, maka buku-buku tidak akan terasa mahal. Buku yang dianggap mahal pun bisa dibeli," tegasnya.
Diketahui sedikitnya ada empat macam pajak dari kertas hingga buku sampai ke tangan masyarakat. Mulai dari pajak kertas yang mencapai 10 persen, pajak percetakan sebesar 10 persen, pajak royalti penulis 15 persen, dan pajak penjualan 10 persen.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ternyata Pernah Kena PHK dan Jadi Pengangguran
Adapun Sandiaga, dalam janjinya terkait hal tersebut, tidak menjelaskan secara detail poin pajak perbukuan mana saja yang rencananya akan diubah atau dihapuskan.
-----
Catatan Redaksi:
Artikel ini telah mengalami revisi dan susun ulang (per 5 Maret 2019 pukul 22.00 WIB), terutama demi memperjelas maksud dan konteksnya, khususnya lagi dalam kaitan dengan keterangan narasumber. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Pihak narasumber sendiri telah dihubungi ulang terkait hal ini, Selasa (5/3/2019) sore, yang artikel senada berisi keterangannya antara lain bisa disimak lewat judul ini: Pegiat Literasi Pertanyakan Janji Sandiaga Uno Hapus Pajak Perbukuan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
100 Rumah Tangga Fakfak Dapat Listrik Gratis lewat Program BPBL
-
Muncul Penipuan Pembiayaan Mekaar Digital, PNM Imbau Masyarakat Lebih Waspada
-
Emiten Kelapa Sawit MKTR Raup Laba Bersih Rp 36,78 Miliar di Kuartal III-2025
-
BI: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Perkuat Ekonomi Kerakyatan, Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Rp632 Triliun pada 34,5 Juta Debitur
-
Dorong Pemanfaatan Teknologi AI Inklusif, Telkom dan UGM Jalin Kerja Sama Strategis
-
OCA AI Assistant Tingkatkan Interaksi Pelaku Usaha dengan Pelanggan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
RI Dinilai Butuh UU Migas Baru untuk Tarik Investor Jangka Panjang
-
KB Bank Bangkitkan Semangat Wirausaha Muda, Gen Z Ramaikan GenKBiz dan Star Festival Batam 2025