Suara.com - Yuyud Wahyudi (35) seorang pengrajin bingkai kacamata dari limbah kayu bekas mengaku butuh dukungan pemerintah.
Dua bulan merintis usahanya yang diberi nama Urat Kayu, Yuyud mengaku mengandalkan penjualan bingkai kacamata hanya dari penjualan online saja.
Ia mengaku tidak tahu bagaimana cara bingkai kacamata Urat Kayu miliknya bisa berkembang dan dikenal masyarakat.
Kurangnya dukungan dari pemerintah setempat menjadi faktor utama. Selain itu untuk bahan baku, Yuyud mengandalkan dari bahan-bahan yang ada disekitarnya saja.
"Sering ada pengarahan dari pemerintah untuk UMKM tapi kita belum pernah diundang, padahal kita pengen banget biar usaha bisa berkembang," ujar Yuyud saat ditemui Suara.com.
Minimnya sosialisasi membuat Yuyud belum pernah mengikuti pameran-pameran untuk mempromosikan bingkai kacamatanya.
Terlihat dari lokasi tempat Urat Kayu berada di Jalan Salak 8 RT 01 RW 03 No 20 Desa Pondok Benda, Tangerang Selatan tidak terlihat ramai pengunjung yang datang.
"Pengen banget ikut event-event, awalnya saya tidak tahu dikira mahal kalau sewa tempat ternyata harganya Rp 250.000 - Rp 300.000 seharian," tambahnya.
Yuyud mengaku untuk modal membangun usahanya ini memakai kas karang taruna sebesar Rp 5 juta. Dana tersebut digunakan untuk membuat alat mesin pola hasil modifikasinya sendiri, mesin penghalus serta keperluan lainnya.
Baca Juga: Menyulap Limbah Kayu Jadi Kacamata Berharga dan Bernilai Seni Tinggi
"Ini saja alat dananya dari kas karang taruna, jadi kalau ditanya alat ini bisa dibilang bukan milik saya tapi siapa saja bisa pakai," terangnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
Terkini
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Neraca Dagang Surplus Terus Selama 64 Bulan, Bank Indonesia : Ekonomi Indonesia Makin Kuat
-
Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Subholding Gas Pertamina Integrasikan Energi Bersih dengan Pembangunan Desa Berkelanjutan
-
Hendi Prio Santoso dan Kontroversinya, Pernah Tunjuk Diri Sendiri Jadi Wakil Komisaris
-
Menko Muhaimin Tegaskan Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan, Dengar Aspirasi Pekerja Kreatif di NTT
-
Cek NI PPPK di Mola BKN Terkendala Error? Ini Solusinya
-
Isi Revisi RUU P2SK Baru: Pejabat BI Tidak Bisa Diberhentikan, Kecuali Gara-gara Ini
-
IHSG Berbalik Menguat, Cek Daftar Saham yang Cuan Pagi Ini