Suara.com - Produsen pesawat terbesar dunia Boeing sedang mencari cara untuk memperbaiki pesawat Boeing tipe 737 Max 8 dan memperbaiki reputasinya pasca kecelakaan yang menimpa Ethiopian Airlines.
Diketahui, tragedi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang pada Minggu lalu (10/3/2019) menyebabkan pesawat dengan tipe 737 Max 8 itu mengalami penangguhan penerbangan di seluruh dunia termasuk maskapai penerbangan di Indonesia.
Dikutip dari CNN Business, Direktur Riset Ekuitas Industri CFRA Reseach, Jim Corridore menjelaskan, Boeing harus mencari cara dan memperbaiki reputasinya setelah dua kecelakaan terjadi selama enam bulan terakhir.
Sebelumnya, kecelakaan maskapai penerbangan Lion Air juga hampir mirip dengan peristiwa kecelakaan yang dialami Ethiopian Airlines.
"Ini masalah material yang sangat besar tidak hanya untuk reputasinya, ini perlu diperbaiki lebih cepat," ujar Jim Corridore.
Boeing harus mengakui bahwa pesawat 737 Max 8 harus ditangguhkan penerbangannya setelah tiga hari kecelakaan terjadi.
Sampai saat ini pihaknya masih melakukan pencarian penyebab terjadinya kecelakaan Ethiopian Airlines yang sampai saat ini masih belum diketahui penyebabnya.
"Harus hati-hati untuk meyakinkan keamanan keselamatan pesawat," tambahnya.
Produsen pesawat terbesar milik Amerika Serikat ini mengandalkan penjualan Boeing 737 Max yang telah diproduksi sebanyak 5.000 unit.
Baca Juga: Boeing 737 Max 8 Akhirnya Dilarang Terbang di Kampung Halamannya Sendiri
Namun Boeing mengklaim produksi sebanyak 371 pesawat yang dikirim ke seluruh dunia belakangan ini tidak memiliki masalah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
-
Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD