Suara.com - Setelah berkonsultasi dengan otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat, Federal Aviation Administration atau FAA, Boeing akhirnya memutuskan untuk melarang terbang seluruh armada 371 pesawat Boeing 737 Max pasca insiden jatuhnya Ethiopian Airlines.
"Boeing telah menentukan - karena sangat berhati-hati dan untuk meyakinkan publik keselamatan penerbangan - untuk merekomendasikan kepada FAA penangguhan sementara operasi seluruh armada global 371 737 MAX," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Techcrunch, Kamis (14/3/2019).
Pernyataan produsen pesawat asal AS itu muncul di tengah tekanan yang memuncak bagi FAA untuk mengkandangkan pesawat Boeing.
FAA menyatakan, keputusan larangan terbang sementara pesawat Boeing 737 Max itu didasarkan pada bukti baru serta data satelit. Sebelumnya, FAA bersikukuh tidak akan memberlakukan larangan terbang seperti yang dilakukan oleh sejumlah negara lain.
Kepala eksekutif perusahaan Boeing, Dennis A. Muilenburg, dilaporkan menelepon untuk meyakinkan Presiden Trump tentang keamanan pesawat, yang telah terlibat dalam kecelakaan pada penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Ethiopia dan Indonesia, menurut sebuah laporan di The New York Times.
Menurut laporan Times, panggilan itu telah direncanakan sejak hari Senin, tetapi datang setelah presiden telah mempertanyakan keselamatan maskapai penerbangan penumpang dalam serangkaian kecelakaan baru-baru ini.
"Kami mendukung langkah proaktif ini dari kehati-hatian. Keselamatan adalah nilai inti di Boeing selama kita telah membangun pesawat terbang; dan akan selalu begitu. Tidak ada prioritas yang lebih besar untuk perusahaan dan industri kami,".
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memahami penyebab kecelakaan dalam kemitraan dengan para penyelidik, menyebarkan peningkatan keselamatan dan membantu memastikan ini tidak terjadi lagi," demikian Boeing dalam pernyataannya.
Amerika Serikat adalah negara besar terakhir yang menghentikan operasi model yang dipertanyakan tersebut, meskipun ada seruan berulang kali dari anggota parlemen AS, para ahli, dan masyarakat dalam beberapa hari terakhir kepada badan pengawas untuk memprioritaskan keselamatan.
Baca Juga: Cerita Prabowo Tertahan di Bandara sampai Telat Kampanye di Jambi
Sebuah pesawat Ethiopian Airlines Boeing 737 Max 8 dalam perjalanan dari Addis Ababa ke Nairobi, Kenya jatuh pada Minggu (10/3), menewaskan semua 157 orang di dalamnya. Sebuah pesawat Lion Air dari model yang sama jatuh pada Oktober di Indonesia, menewaskan 189 orang di dalamnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!