Suara.com - Otoritas Ethiopia meminta Badan Investigasi Keamanan Penerbangan Sipil Prancis (BEA) menganalisis rekaman suara kokpit dan data penerbangan pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh, ungkap BEA dalam sebuah pernyataan.
Dilansir dari kantor berita Anadolu, Kamis (14/3/2019), Juru Bicara Ethiopian Airlines Asrat Begashaw mengungkapkan bahwa Ethiopia tidak memiliki kapasitas untuk menganalisis kotak hitam dengan fasilitas yang ada.
Pesawat penumpang Ethiopian Airlines Boeing 737 Max 8 jatuh saat terbang ke ibu kota Kenya, Nairobi. Sebanyak 157 orang tewas termasuk awak kapal.
Pasca kecelakaan tesawat tersebut banyak maskapai menghentikan penggunaan pesawat tipe itu.
Pernyataan Boeing
Setelah berkonsultasi dengan otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat, Federal Aviation Administration atau FAA, Boeing akhirnya memutuskan untuk melarang terbang seluruh armada 371 pesawat Boeing 737 Max pasca insiden jatuhnya Ethiopian Airlines.
"Boeing telah menentukan - karena sangat berhati-hati dan untuk meyakinkan publik keselamatan penerbangan - untuk merekomendasikan kepada FAA penangguhan sementara operasi seluruh armada global 371 737 MAX," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Techcrunch, Kamis (14/3/2019).
Pernyataan produsen pesawat asal AS itu muncul di tengah tekanan yang memuncak bagi FAA untuk mengkandangkan pesawat Boeing.
FAA menyatakan, keputusan larangan terbang sementara pesawat Boeing 737 Max itu didasarkan pada bukti baru serta data satelit. Sebelumnya, FAA bersikukuh tidak akan memberlakukan larangan terbang seperti yang dilakukan oleh sejumlah negara lain.
Baca Juga: CEK FAKTA: Mobil Berstiker 2019 Tetap Jokowi Nyungsep di Selokan
Kepala eksekutif perusahaan Boeing, Dennis A. Muilenburg, dilaporkan menelepon untuk meyakinkan Presiden Trump tentang keamanan pesawat, yang telah terlibat dalam kecelakaan pada penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Ethiopia dan Indonesia, menurut sebuah laporan di The New York Times.
Menurut laporan Times, panggilan itu telah direncanakan sejak hari Senin, tetapi datang setelah presiden telah mempertanyakan keselamatan maskapai penerbangan penumpang dalam serangkaian kecelakaan baru-baru ini.
"Kami mendukung langkah proaktif ini dari kehati-hatian. Keselamatan adalah nilai inti di Boeing selama kita telah membangun pesawat terbang; dan akan selalu begitu. Tidak ada prioritas yang lebih besar untuk perusahaan dan industri kami,".
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memahami penyebab kecelakaan dalam kemitraan dengan para penyelidik, menyebarkan peningkatan keselamatan dan membantu memastikan ini tidak terjadi lagi," demikian Boeing dalam pernyataannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Soal IKN Jadi Ibu Kota Politik, Golkar Minta Penjelasan: karena Dalam UU-nya Tak Kenal Istilah Itu
-
Terungkap! Ini Alasan Kemdiktisaintek Alokasikan 50 Persen Anggaran Sekolah Garuda untuk Dana Abadi
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas