Suara.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) menyambut baik baik bakal hadirnya sistem sertifikasi asal Korea Selatan bernama Innobiz. Sistem ini hadir dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing UKM Indonesia di pasar global.
"Sistem Innobiz ini juga diharapkan dapat membangun jejaring bisnis UKM di Indonesia. Saya berharap akan tercipta satu transfer teknologi bagi UKM Indonesia," ujar Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kemenkop dan UKM, Hanung Harimba Rachman, saat membuka pertemuan Proposal for The Innobiz Project, di Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Menurutnya, langkah tersebut perlu dilakukan, karena UKM memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia dalam kontribusi terhadap PDB nasional, hingga menciptakan lapangan kerja.
"Kita memiliki 62,9 juta unit skala UKM. Ini menjadi tantangan bagi kita untuk meningkatkan daya saing di pasar domestik dan global, terutama dalam hal pemanfaatan teknologi," ujarnya.
Menurut Hanung, selain akan menjajaki kerja sama dengan Innobiz Korea, pemerintah Indonesia pun sudah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk meningkatkan penetrasi pasar UKM di pasar domestik.
"Kita juga memiliki program standardisasi mutu dan produk, di samping fasilitasi merek dan kemasan, hingga fasilitasi produk UKM untuk ekspor," ujarnya.
Bahkan, kata Hanung, berbagai insentif pun sudah diberikan untuk UKM yang mau meningkatkan daya saing produknya di pasaran, salah satunya adalah tax holiday.
"Kerja sama dengan sistem sertifikasi Innobiz ini bisa kita pertimbangkan sebagai salah satu syarat untuk mendapat insentif dari pemerintah, di samping untuk meningkatkan sistem sertifikasi di Indonesia", ujar Hanung.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM Kemenkop dan UKM, Meliadi Sembiring menjelaskan, kerja sama pengembangan UKM dengan Korea Selatan sudah dimulai sejak 2010 dalam ajang ASEM Forum di Seoul.
Baca Juga: Pembekalan CPNS, Kemenkop dan UKM: Jangan Hanya Jadi Pengantar Surat
"Sudah terjalin MoU antara Menteri Koperasi dan UKM dengan Menteri UKM Korea, yang diwujudkan dalam pengembangan Green Business Center yang masih berjalan hingga saat ini", ujarnya.
Bagi Meliadi, kerja sama Indonesia dengan Korea merupakan kombinasi ideal yang bisa melahirkan win-win solution bagi pengembangan UKM kedua negara.
"Kita memiliki SDM yang banyak dan sumber daya alam yang melimpah, sedangkan Korea sangat mumpuni dalam hal teknologi. Ini kombinasi yang sangat ideal dan logis," tegas Meliadi.
Menurutnya, ke depan, Indonesia akan fokus dalam peningkatan kualitas SDM.
"Itu juga yang mendasari pertemuan dengan pihak Innobiz Korea. Kita perlu meningkatkan kualitas dan daya saing UKM, agar mampu bersaing dalam perdagangan domestik dan global. Sistem sertifikasi Innobiz ini bisa kita gunakan dan kita modifikasi sesuai dengan kebutuhan dan budaya Indonesia," jelas Meliadi lagi.
Perpaduan inovasi dan bisnis
Sementara itu, Vice Chairman of Innobiz, Kim Jong Kil mengatakan, bahwa Innobiz merupakan perpaduan erat antara inovasi dan bisnis (innovation and business), dimana saat ini, anggota Innobiz di Korea sudah mencapai 18 ribu perusahaan yang didominasi kelas UKM.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak