Suara.com - Samsung Electronics Co Ltd mencatat laba di kuartal I 2019 sebesar 5,4 miliar dolar AS. Laba operasional itu merosot 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Seperti dilansir Reuters, merosotnya laba perusahaan imbas dari penurunan harga chip. Selain itu, melambatnya permintaan untuk panel display juga turut jadi penyebab anjloknya laba Samsung.
Perusahaan juga mencatat penurunan pendapatan sebesar 13,5 persen menjadi 45,17 miliar dolar AS.
Bisnis semikonduktor inti Samsung membukukan penurunan laba operasional 7,4 persen menjadi 3,53 miliar dolar AS, sementara bisnis display mencatat kerugian 482,7 juta dolar AS.
Pembuat smartphone ternama di dunia ini mengatakan, bisnis selulernya membukukan penurunan laba operasi 1,5 persen menjadi 1,9 miliar dolar AS.
Raksasa teknologi Korea Selatan ini berharap bisa menghidupkan kembali pertumbuhan yang lesu dalam bisnis mobile-nya dengan smartphone terbarunya yang menampilkan layar besar dan lentur.
Turunnya laba perusahaan mengakibatkan Samsung menunda untuk meluncurkan dan menjual ponsel lipatnya setelah beberapa pengulas menemukan masalah dengan tampilannya.
Selain Samsung, industri smartphone lainnya juga terimbas penurunan permintaan di tengah perlambatan pertumbuhan perekonomian.
Baca Juga: Alasan Samsung Pede Jual TV Seharga Rumah Mewah di Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember