Suara.com - Presiden Jokowi telah memutuskan ibu kota negara akan dipindah ke luar Pulau Jawa. Alasannya, Pulau Jawa kekinian sudah padat penduduk, rentan banjir, serta tingkat kemacetan lalu lintas yang tinggi.
Namun, rencana pemindahan ibu kota itu memakan biaya begitu besar. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menyebut, pemindahan ibu kota ini memakan biaya sekitar Rp 446 Triliun.
Namun, Bappenas memastikan, pemindahan ibu kota itu hanya untuk lokasi perkantoran pemerintahan. Sementara kantor jasa keuangan seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap berada di Jakarta.
Lantas, bagaimana pandangan BI terkait pemindahan Ibu Kota tersebut?
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan, lembaganya belum memberikan pandangan terkait rencana pemindahan Ibu kota. Pasalnya, BI masih pelajari konsep pemindahan ibu kota tersebut.
"Kami masih mempelajari konsepnya seperti apa, jadi masih lihat dulu seperti apa," kata Onny di kompleks perkantoran BI, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).
Selain itu, Onny menambahkan, BI juga belum melakukan kajian terkait rencana tersebut. Menurut dia, kalau konsep pemindahan ibu kota sudah jelas, baru BI memberikan pandangannya.
"Belum dikaji ya, nanti setelah koordinasi ada kajian baru ada pandagan BI.”
Baca Juga: Ketua DPR : Fintech Perlu Diawasi Secara Agresif oleh Bank Indonesia
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga