Suara.com - Ratusan warga Kota Palu, Sulawesi Tengah, selama dua hari terakhir ini rela antre berjam-jam demi mendapatkan elpiji subsidi yang menjelang Ramadan sangat sulit diperoleh di pangkalan-pangkalan pengecer yang ada di ibu kota provinsi itu.
Di Kawasan Tatanga, Kota Palu, warga sejak pagi pukul 07.00 Wita sudah antre, meski mobil pengangkut elpiji yang dikerahkan pihak PT Pertamina untuk kegiatan operasi pasar belum tiba di lokasi.
Namun, warga memilih datang lebih awal di lokasi operasi pasar, sebab khawatir stok elpiji tiga kilogram keburu habis.
"Masalahnya hari kemarin stok elpiji cepat habis. Kami terlambat datang," tutur Ny Lisnawati, warga Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga.
Hal senada juga disampaikan Ny Sarce (45) seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di sekitar lokasi pasar murah.
Ia mengatakan meski rumahnya dekat dengan lokasi kegiatan, tetap datang antre lebih awal, mengingat banyak sekali warga yang datang untuk membeli elpiji bersubsidi itu.
Ia mengatakan sebenarnya banyak elpiji subsidi dijual di luar pangkalan, tetapi harganya cukup tinggi. Para pedagang yang menjual elpiji subsidi memasang standar harga berkisar Rp 25.000 - Rp 30.000 per tabung ukuran tiga kilogram. Padahal harga eceran tertinggi (HET) elpiji bersubsidi tersebut hanya Rp 16.000 per tabung.
Sarce menilai pedagang mengambil keuntungan sangat besar. Ia heran elpiji subsidi sesuai aturan hanya bisa dijual di pangkalan pengecer resmi.
"Tapi kenyataannya di luar pangkalan banyak dijual elpiji subsidi tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Pemerintah Diminta Amankan Stok Elpiji 3 Kg
Seorang petugas yang melayani penjualan elpiji melalui operasi pasar tersebut mengatakan dua hari ini sudah menjual sekitar 1.000 tabung gas elpiji tiga kilogram.
"Kegiatan ini semata-mata guna membantu masyarakat dalam menghadapi bulan suci Ramadan, di mana elpiji merupakan salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan masyarakat," kata petugas yang enggan disebut namanya itu.
Arifin, salah seorang pemilik pangkalan elpiji di kawasan kelurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan menyambut positif operasi pasar yang dilakukan pihak Pertamina sangat membantu masyarakat.
Apalagi, kata dia, memasuki bulan puasa ini, permintaan masyarakat terhadap beberapa komoditi strategis, termasuk elpiji meningkat.
Sementara pangkalan pengecer tidak mungkin bisa melayani semua permintaan masyarakat. Karena itu, ia menilai, operasi pasar merupakan solusi yang sangat tepat agar masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan tersebut. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025