Suara.com - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB - KUMKM) siap mendukung pengembangan bisnis koperasi berbasis informasi teknologi (IT) yang dikembangkan Koperasi Astra dan Koperasi Telekomunikasi Seluler (Kisel).
Jika koperasi-koperasi yang ada selama ini mengajukan pinjaman ke LPDB maksimal Rp 5 miliar, kepada dua koperasi berbasis IT ini, LPDB akan menyiapkan dana antara Rp 10 miliar hingga Rp 40 miliar.
"Kita siap berkontribusi kepada Koperasi Astra dan Koperasi Kisel," kata Dirut LPDB, Braman Setyo, saat Sarasehan Koperasi IV & Business Gathering, Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI), di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (10/7/2019) malam.
Braman yakin, dua koperasi besar pasti memiliki kinerja keuangan yang bagus, seperti laporan keuangan, non performing loan (NPL), hingga rencana pengembangan bisnis ke depan.
"Kami bisa menyiapkan antara Rp 10 sampai Rp 40 miliar, asalkan persyaratan administrasi dan kelengkapannya terpenuhi," kata Braman.
Pada kesempatan itu, ia juga mengapresiasi pertemuan bisnis yang digelar dalam rangkaian Hari Koperasi Nasional (Harkopnas). Kegiatan ini, dinilainya bisa membuka peluang bisnis dengan semua koperasi yang ada.
Braman juga memastikan, pihaknya akan mempermudah proses pengajuan pinjaman, dengan memangkas waktu perizinan dari 21 hari menjadi hanya 18 hari, yang saat ini sedang dalam masa uji coba.
Selain itu, jika selama ini koperasi atau calon peminjam dana harus melengkapi persyaratan administrasi yang jumlahnya mencapai 39 item, ke depan akan dipermudah hanya dengan 15 persyaratan saja.
Bagi koperasi yang belum mengajukan proposal pinjaman, diharapkan segera mengajukan proposal. Sedangkan yang proposalnya sedang dalam proses, diharapkan secepatnya bisa akad kredit.
Baca Juga: LPDB - KUMKM Sudah Salurkan Dana Bergulir Rp 211 Miliar di Sumsel
Menurut Braman, untuk tahun anggaran 2019, LPDB - KUMKM menargetkan penyaluran dana bergulir kepada koperasi dan UMKM sebesar Rp 1,5 triliun. Porsi penyalurannya adalah skim konvensional sebesar Rp 975 miliar dan skim Syariah sebesar Rp 525 miliar.
Menurut Braman, penyaluran dana bergulir sebesar Rp 461 miliar bagi UMKM tersebut melalui LKBB sebesar Rp 50 miliar, dan kepada KUKM melalui perbankan sebesar Rp 393,5 miliar, serta melalui KSPPS - Syariah sebesar Rp 17,5 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Tiba-tiba Menkeu Purbaya Minta Maaf ke Kementerian dan Pemda
-
Telin dan Cabos de Timor-Leste, E.P. Perkuat Kolaborasi Bilateral Pengembangan Infrastruktur Digital
-
Menkeu Purbaya Balas Protes Pedagang Thrifting: Harga Murah Tapi Merusak Industri Kita
-
Kajian CPI: Investasi Sektor Ketenagalistrikan di RI Masih Jauh dari Target
-
Pemda Pinjam Duit ke Pemerintah Pusat, Menkeu Purbaya Beri Bunga 0,5 Persen
-
CIO Danantara Pandu Sjahrir Bantah Emiten TOBA Ikut Tender Proyek Waste-to-Energy
-
Telkom Jamin Keamanan Data dan Keandalan Sistem, HDC NeutraDC-Nxera Batam Raih Sertifikasi Tier-3
-
7 Fakta PHK Massal Karyawan Pabrik Ban Michelin Cikarang Timur
-
4 Syarat Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Siapa Saja Bisa Ajukan?
-
Bangun Pabrik Soda Ash Pertama, Dirut Pupuk Indonesia: Impian Tiga Dekade Lalu Akhirnya Terwujud