Suara.com - Berdagang bubur dengan hasil yang sangat kecil ternyata tidak menghalangi niat pasangan suami - istri (Pasutri) asal Jombang Jawa Timur untuk menunaikan rukun islam ke lima (ibadah haji).
Adalah Samsuri (72) dan Siti Mukianik (67), warga Desa/Kecamatan Mojowarno. Hidup hemat yang dilakukannya, telah mewujudkan impiannya untuk bisa pergi ke tanah suci.
Diceritakan Samsuri, keinginan menunaikan ibadah haji itu berawal dari tahun 2003. Saat itu, istrinya (Siti Mukianik) yang mengawali keinginan itu.
"Waktu itu kita pernah mengantar tetangga yang akan berangkat haji. Dari situ istri saya punya angan-angan untuk bisa memiliki kesempatan yang sama," cerita Sasuri kepada Suara.com, Senin (15/7/2019) saat ditemui di kediamannya.
Samsuri mendukung keinginan sang istri. Keuntungan menjual bubur sumsum di Pasar Mojowarno akhirnya ditabung. Dalam satu hari, keuntungan yang hanya Rp 10 ribu - Rp 15 ribu selalu disimpan di bawah kasur.
"Tiap jualan modal saya cuma Rp 40 ribu. Untungnya kadang dapat Rp 10 ribu, kadang juga dapat Rp 15 ribu. Itu saya simpan di bawah kasur," katanya.
Pada akhir 2010, Samsuri dan Mukianik resmi mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji. Uang yang dikumpulkan dari hasil jualan kemudian diperuntukan membayar ONH (Ongkos Naik Haji).
Untuk melunasinya, setiap bulan Samsuri menitipkan hasil tabungannya ke biro bimbingan haji atau KBIH. Hingga akhirnya tahun 2019, pasangan lanjut usia ini dipastikan berangkat ke tanah suci pada 23 Juli dengan kloter 53.
Baca Juga: Ingin Hajikan Ibunda, Pria Jambi Touring ke Mekkah Naik Yamaha Nmax
Samsuri berkisah, awal mula dirinya berjualan bakso keliling sejak 1970. Mulai berjualan dengan cara dipikul, hingga keliling menggunakan gerobak. Dari desa satu, ke desa lainnya. Dari gang satu, ke gang lainnya.
Kontributor : Achmad Ali
Dari usaha itu, Samsuri mampu membangun rumah, juga menyekolahkan semuanya anak-anaknya. Berdagang bakso tersebut dijalani Samsuri selama 30 tahun. Tentu saja, puluhan tahun kemudian kondisi fisik warga Mojowarno ini tak sekokoh sewaktu muda.
"Sekitar tahun 2000 saya ganti berjualan gorengan di sebuah sekolah yang tidak jauh dari rumah. Bakso diteruskan anak ke empat saya," teranganya.
Namun berjualan gorengan, bagi Samsuri, tak ‘seindah’ mejadi tukang bakso. Hingga akhirnya pada 2003, bapak enam anak ini berhenti berjualan gorengan. Sebagai gantinya, Samsuri bersama sang istri berjualan bubur sumsum di pasar Mojowarno hingga sekarang.
Tak Mau Terima Bantuan Uang dari Anak
Biaya haji dan uang saku Samsuri dan istrinya murni dari hasil keringat mereka berdua. Tidak ada campur tangan dari anak-anaknya.
Disampaikan Samsuri, anaknya pernah berkeinginan untuk membantu membiayai pembayaran naik haji. Namun keinginan itu ditolaknya.
"Anak saya pernah ingin membantu, tapi saya menolak. Saya tidak ingin membebani anak-anak saya," jelasnya.
Kontributor : Achmad Ali
Penolakan itu bisa diterima anaknya. Karena keinginan mulia itu, anak-anaknya bisa mengerti dan hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi kedua orangtuanya.
Pun dengan para tetangga. Tidak ada yang punya pemikiran jelek pada Samsuri dam istrinya. Para tetangga semua mendoakan agar mereka bisa menjadi haji mabrur.
"Tidak ada tetangga yang punya pikiran jelek pada saya meski hanya seorang penjual bubur. Mereka malah mendoakan yang terbaik buat kita," bebernya.
Anak Menangis Bangga Melihat Kegigihan Orangtuanya
Terpisah, Nurul (48) anak Samsuri yang ke dua dari enam bersaudara sempat menangis melihat kegigihan kedua orangtuanya hingga berujung keberhasilan menunaikan ibadah haji.
"Saya bangga dengan kedua orangtua saya. Meski hanya seorang pedagang kecil-kecilan, ternyata bisa berangkat haji," kata Nurul sambil menangis.
Kontributor : Achmad Ali
Apa yang dicapai orangtuanya, juga menjadi keinginan Nurul. Cara yang dilakukan orangtuanya dengan menabung setiap hari akan dicontoh.
"Saya juga ingin seperti orangtua saya. Saya akan menabung untuk bisa mewujudkan impian saya," harap Nurul.
Saat ini, tambah Nurul, adiknya telah berhasil meniru orangtuanya. Hasil dari jual bakso telah ditabung untuk mendaftar haji.
"Adik saya atau anak ke 4 bapak sudah daftar haji. Uang itu dikumpulkan dari hasil jual bakso," pungkasnya.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda