Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluhkan birokrasi Indonesia masih berbelit-belit. Sehingga, hal ini yang membuat rasio produktivitas Indonesia atau ICOR (Implemental Capital To Output Ratio) Indonesia masih tinggi.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, pemerintahan kini terlalu banyak pembahasan dibandingkan tindakan yang dilakukan.
"Karena ICOR di atas 6 persen, biaya ekonomi kita pasti tinggi. Itu karena banyak perantara daripada yang benar-benar kerja. Terlalu banyak pembahasan daripada yang mengerjakan. Lebih banyak biaya penunjang daripada inti," ujar Sri Mulyani dalam sebuah diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (9/8/2019).
Menurut Sri Mulyani, birokrasi yang berbelit-belit ini menjadi tantangan pemerintah ke depan. Pasalnya, birokrasi ini suatu hal yang penting, terutama untuk menumbuhkan investasi.
"Indonesia ini butuh desain sistem yang substansi bagian paling besar dibandingkan penunjang. Jangan terbalik. Ini jadi tantangan besar kita gimana kita bisa desain sesuatu yang efisien. birokrat dan birokrasi penting sekali," tutur dia.
Saat ini, kata Sri Mulyani, Indonesia juga telah mempermudah investasi dengan membuat perizinan satu pintu dengan Online Single Submission.
"Effort sudah dilakukan misal OSS agar investment tidak terlalu banyak menghadapi proses. Dengan teknologi, bisa efisien. Kalau birokrat tidak ada kerjaan, dia akan buat kerjaan dan itu jadi additional cost. Di satu sisi kita butuh birokrat efisien kompeten, di sisi lain butuh perbaikan efisiensi di pusat maupun daerah," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!