Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi telah mengumumkan Ibu Kota negara akan dipindahkan ke Kalimantan Timur (Kaltim).
Lokasi tersebut, tepatnya di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kutai Kertanegara.
Rencananya, lahan sebanyak 180 ribu hektare akan digunakan pemerintah untuk lokasi pembangunan ibu kota baru. Akan tetapi, tak semuanya lahan dimiliki oleh negara.
Beberapa lahan harus dibebaskan untuk pembangunan ibu kota baru, sehingga dikhawatirkan akan ada spekulan yang menawarkan harga tanah dengan nilai tinggi di lokasi itu.
Namun, Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan hanya daerah penunjang dua lokasi itu yang akan menjadi incaran spekulan untuk naikkan harga tanah. Sedangkan untuk lokasi ibu kota, sambung Totok, takkan ada spekulan yang akan bermain harga tanah.
"Di dalam area udah enggak ada spekulan, karena areanya udah milik negara. Mungkin di daerah penunjang yang mahal, kayak Jakarta, Bekasi dan Tangerang itu yang mahal," katanya saat dihubungi, Rabu (28/8/2019).
Menurut Totok, pemerintah akan mampu meredam spekulan tanah untuk masuk ke lokasi ibu kota baru. Terlebih, tambahnya, pemerintah memiliki strategi tersendiri untuk menyingkirkan spekulan.
"Pemerintah pasti udah mikir lha, kalau spekulan udah masuk ke sana, jadi dia nyari yang belum masuk semua. Pemerintah bukan orangnya yang enggak ngerti, ngerti semua itu, hindari seperti itu bisa lha," tutur dia.
Sebelumnya, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Badan Pertanahan Nasional (BPN) bakal menjaga lahan di Kalimantan Timur yang nantinya bakal dijadikan Ibu Kota baru. Sebab, potensi spekulasi tanah diprediksi meningkat setelah Jokowi mengumumkan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara lokasi ibu kota pengganti Jakarta.
Baca Juga: Terkait Lahan Ibu Kota Baru, PKB: Jangan Sampai Ada Kongkalikong
Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil mengatakan salah satu langkah yang akan dilakukan pemerintah adalah land freezing.
"Kita akan freeze dulu biar engga terjadi spekulasi tanah," kata Sofyan dalam konferensi pers di Kantornya, Selasa (27/8/2019).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!