Suara.com - Akses internet di Papua sempat diblokir oleh pemerintah pusat dan para operator telekomunikasi pada saat terjadi kerusuhan. Banyak kerugian yang timbul akibat pemblokiran tersebut.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, meminta adanya kompensasi atas pembatasan akses internet yang dirasakan masyarakat di daerah itu.
Ketua DPRD Jayawijaya Taufik Petrus Latuihamallo mengatakan, permintaan kompensasi merupakan seruan masyarakat pengguna internet.
"Kalau 30 hari tidak aktif lalu kuota kita kedaluwarsa, berarti uang kita hilang percuma, kita tidak mendapat apa-apa, harus kompensasi atau mungkin operator bisa mengaktifkan kita punya paket yang kadaluwarsa ini," katanya.
Wakil rakyat itu mengharapkan jaringan internet Jayawijaya diaktifkan karena sudah dua minggu lebih mengalami pemadaman atau pembatasan akses.
Pembatasan internet menyeluruh di Papua dinilai bukan kebijakan bijak sebab tidak semua daerah di Papua mengalami konflik horizontal atau kericuhan.
"Pemerintah harus bijak memutuskan. Akses internet merupakan kebutuhan penting bagi rakyat sekarang ini,"katanya.
Untuk menghentikan penyebaran kabar bohong bisa dilakukan oleh aparat penegak hukum tim cyber crime yang ada di kepolisian.
"Terlepas dari soal hoaks dan sebagainya, kan ada instrumen pemerintah yang bisa meng-cut (memotong), menghentikan website bermasalah. Kan tidak semua rakyat harus menanggung akibat daripada itu," katanya. (Antara)
Baca Juga: Internet Papua Masih Diblokir Hari Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group
-
Syarat Impor iPhone 17 Dibongkar Mendag, Apple Harus Lakukan Ini Dulu
-
Setelah Sawit, BPDP Sasar Hilirisasi Kelapa dan Kakao
-
5 Fakta Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 M, Momen Ditinggal ke Toilet Jadi Kunci
-
Kasus Bank Century: Dulu Seret Nama Sri Mulyani, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?
-
Tips Pilih Developer Rumah Terbaik 2025, Biar Tidak Menyesal di Kemudian Hari