Suara.com - Rektor Universitas Persada YAI Yudi Julius menjelaskan, kapasitas lulusan YAI dipersiapkan untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 dimana Concern tertuju pada Disruptive Teknologi, dan Disruptive Innovation in Higher Education.
Hal tersebut dikatakan Yudi dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa dan Mahasiswi Baru (PKKMB) tahun Akademik 2019/2020.
"Literasi baru sangat dibutuhkan untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, yaitu, literasi data, literasi teknologi, literasi manusia," kata Yudi dalam keterangannya, Kamis (12/9/2019).
Yudi mengatakan, kegiatan pengenalan kehidupan kampus bertujuan untuk mengembangkan pemahaman tentang esensi kehidupan mahasiswa dalam konteks budaya, berbangsa, dan bernegara.
"Juga dalam konteks kebhinekaan dan kehidupan global yang berbasis nilai–nilai pancasila," ujar Yudi.
Yudi juga mengingatkan kepada mahasiswa dan mahasiswi bahwa kampus adalah suatu wadah untuk pengembangan dan aktualisasi potensi intelektual.
Hal itu lantaran para mahasiswa dan mahasiswi baru akan mengikuti proses pembelajaran di program studi yang beragam, dan menekuni bidang studi yang berbeda.
"Keberagaman bidang ilmu pengetahuan yang diperoleh dimaksudkan pada akhirnya nanti terjadi interaksi dan dialog antar keilmuan tersebut. Dunia ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dan yang akan datang semakin bercirikan multiinter diciplines," tegas Yudi Julius.
Yudi Julius memastikan, kualitas lulusan mahasiswanya akan sangat terukur dengan penerapan kurikulum yang disesuaikan dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Baca Juga: Ketua DPR : Revolusi Industri 4.0 Akibatkan Hilangnya 50 Juta Pekerjaan
"KKNI sendiri merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan standar pekerjaan di berbagai sektor," papar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
Terkini
-
Siapa yang Berhak Menerima Subsidi Tepat LPG? Ini Aturan Jual-Beli Gas Melon
-
Kejar Amerika soal Listrik Panas Bumi, Bahlil Targetkan 500 MW Terpasang di 2027
-
Airlangga Dorong Semua Orang Punya Rekening Bank, Biar Dapat Bansos
-
Bahlil Akui Bahas Tambang dengan Muhammadiyah: Sedikit Saja
-
Kinerja Kementan Bikin Publik Optimis Pangan Nasional Aman, Swasembada di Depan Mata
-
Litbang Kompas: Masyarakat Puas dengan Kinerja Kementan, Produksi Meningkat, Stok Beras Berlimpah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi pada Perdagangan Pekan Ini, Apa Pemicunya?
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan