Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah pada awal pekan ini masih akan menekan dolar AS.
Berdasarkan pengamatannya, penguatan ini dipengaruhi oleh situasi perang dagang yang semakin mereda, bahkan bisa berakhir dengan kesepakatan.
Selain itu, pelemahan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS bisa memberikan posisi yang kuat untuk rupiah.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.070 - Rp 14.190," kata Aris dalam riset hariannya di Jakarta, Senin (7/10/2019).
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Jumat (4/10/2019) lalu berada di level Rp 14.137 per dolar AS. Level itu menguat dari pergerakan Kamis lalu di level Rp 14.172 per dolar AS.
Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat - Minggu kemarin berada di level Rp 14.134 per dolar AS. Posisi itu menguat dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang di level Rp 14.197 per dolar AS.
Berita Terkait
-
Modal Asing Masuk ke RI Hingga 3 Oktober 2019 Capai Rp 192,6 Triliun
-
Kondisi Politik Kondusif, Rupiah Diprediksi Berbalik Menggilas Dolar AS
-
Ekonomi Global Melambat, Nilai Tukar Rupiah Makin Terpuruk
-
Kondisi Politik Belum Pasti, Rupiah Sulit Bangkit dari Pelemahan
-
Rupiah Terus Keok Digempur Aksi Demonstrasi yang Berujung Ricuh
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya