Suara.com - Untuk dapat terus membiayai APBN 2019, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan kembali menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi valuta asing.
Ada dua global bond yang diterbitkan pertama global bond berdenominasi dolar dengan nilai mencapai 1 miliar dolar AS dan global bond berdenominasi euro dengan nilai 1 miliar euro.
Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, penerbitan obligasi global tersebut sebagai antisipasi potensi pelebaran defisit APBN 2019.
Luky bilang antusias investor cukup meriah dengan adanya global bond yang diterbitkan Pemerintah Indonesia, apalagi sentimen investor juga positif melihat jajaran kabinet Indonesia Kerja yang dirilis Presiden.
"Sentimen market positif pembentukan kabinet baru, kita lakukan pricing. Hasilnya sangat-sangat bagus," kata Luky di Kantornya, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Pemerintah Republik Indonesia berhasil melakukan transaksi penjualan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua valuta asing (dual-currency) berdenominasi dolar AS dan Euro, masing-masing sebesar 1 miliar dolar AS untuk tenor 30 tahun dan 1 miliar euro untuk tenor 12 tahun.
Penerbitan SUN ini memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch.
Transaksi kali ini merupakan penerbitan SUN dengan format SEC-Registered Shelf yang keempat kalinya untuk seri SUN valuta asing berdenominasi dolar AS (USD Bonds) dan yang ketiga kalinya untuk SUN valuta asing dengan mata uang Euro (Euro Bonds).
"Penerbitan SUN dual-currency ini dilaksanakan pada momentum yang tepat dengan memanfaatkan kondisi pasar keuangan yang relatif stabil, menjaga kecukupan likuiditas dalam negeri, serta respon positif atas pelaksanaan pelantikan Presiden dan pembentukan Kabinet Indonesia Maju periode 2019 – 2024," kata Luky.
Baca Juga: Anak Buah Sri Mulyani Ungkap Penerimaan Negara Turun
Selain itu, penerbitan ini ditujukan untuk mengantisipasi adanya potensi pelebaran defisit APBN Tahun Anggaran 2019 yang diperkirakan dalam kisaran 2,0 persen -2,2 persen, sebagai implementasi kebijakan counter-cyclical untuk merespon kondisi ekonomi domestik dan global, namun dengan tetap menjaga kinerja penerimaan dan kualitas belanja.
Transaksi SUN dalam mata uang dolar AS bertenor 30 tahun kali ini menjadi penerbitan dengan yield dan spread terendah sepanjang sejarah penerbitan SUN dalam mata uang dolar AS untuk tenor 30 tahun.
Yield terendah pada penerbitan sebelumnya terjadi pada bulan Desember 2017 dengan yield obligasi dolar AS 30 tahun sebesar 4,4 persen (UST+163,3bps).
Sementara itu, pada penerbitan kali ini, yield-nya turun menjadi sebesar 3,75 persen. Spread over US Treasury terendah untuk tenor 30 tahun sebesar 150,7 bps.
Transaksi SUN dalam denominasi Euro bertenor 12 tahun kali ini juga menjadi penerbitan dengan yield dan spread over Euro mid-swap terendah. Yield dan spread over mid-swap ini bahkan lebih rendah dibandingkan yield dan spread over mid-swap untuk tenor 7 tahun yang diterbitkan pada Juni 2019 yang berada pada level 1,487% dan 145bps.
Sedangkan pada penerbitan kali ini, yield dan spread over midswap bonds tenor 12 tahun berada pada level 1,412% dan 130 bps.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Lagi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Bank Jadi 3,5 Persen
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup