Suara.com - Produk bus listrik garapan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) resmi mengaspal dengan ditandainya penyerahan STNK serta kunci kepada PT Paiton Energy pada Sabtu (2/11/2019) siang di lokasi Karoseri Anak Bangsa (KAB), di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Selaku Founder dan Co-Founder PT MAB, Jenderal (Purn) Moeldoko dan Stephen Sulistyo mengatakan, ada alasan tersendiri memilih Jawa Tengah, tepatnya di Jalan Raya Demak - Kudus KM 5 di Kabupaten Demak sebagai 'markas' PT MAB.
Lokasi produksi bus listrik karya anak bangsa tersebut dipilih dengan sejumlah pertimbangan, salah satunya karena mereka menyebut investasi tersebut sebagai sosial bisnis.
"Karena karoseri ini sudah eksis sebelumnya, sehingga untuk memulai, tidak dari baru, bukan mengawali dari baru, tapi dari sesuatu yang sudah ada," kata Moeldoko usai penyerahan produksi perdana bus listrik MAB kepada PT Paiton Energy, di Karoseri Anak Bangsa (KAB), Demak Jawa Tengah, Sabtu (2/11/2019).
Ia menjelaskan, lokasi itu didapatkan setelah PT MAB mengakuisisi perusahaan karoseri ternama di Jawa Tengah, yakni Karoseri Nusantara Gemilang, yang juga memiliki PO Nusantara. Seluruh aset perusahaan itu dibeli PT MAB, termasuk lahan seluas 4,5 hektare.
Menurut Moeldoko, posisi Kabupaten Demak yang berada di tengah-tengah Pulau Jawa dinilai sangat cocok dalam aspek pendistribusian produk bus listrik PT MAB.
Di mana distribusi produk bisa menggunakan jalur darat yakni jalur Pantura, didukung bandara dan pelabuhan yang cukup dekat dengan Kota Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.
"Kami ingin menyebarkan tempat industri yang tidak hanya terfokus di Jakarta dan sekitarnya, tapi juga di daerah perlu dibangun agar bisa berkembang baik,” kata mantan Panglima TNI itu.
Layani Banyak Pesanan
Baca Juga: Jadi Karya Anak Bangsa, Begini Spesifikasi Bus Listrik PT MAB
Tak hanya memenuhi pesanan dari PT Paiton Energy, PT MAB ternyata juga sudah banyak menerima pesanan akan produksi bus listrik. Untuk itu, pabrik yang tepat berada di depan Jalur Pantura tersebut membawahi dua divisi. Pertama, Mobil Anak Bangsa (MAB) selaku pemilik model bus listrik. Kedua, Karoseri Anak Bangsa (KAB) yang fokus pada perakitan semua komponen produk MAB.
"Semua proses nanti di sini end to end, dari awal dan akhir di sini, jadi (produknya) mau dibawa ke mana saja, sudah siap bisa jalan,” kata Moeldoko.
Dengan keberadaan dua divisi itu, PT MAB menargetkan bisa memenuhi target permintaan dari sejumlah pihak.
Misalnya, PT Paiton energy memesan sejumlah 4 unit. Setelah itu, ada pesanan dari Perum PPD sebanyak 110 unit. Belum lagi ditambah dari sejumlah perusahaan maskapai untuk operasional bus di bandara.
"Satu unit bisa dikerjakan tiga minggu, kalau sudah produksi, pesanan satu bulan bisa selesai 100 unit atau per hari lima unit," Moeldoko menjelaskan.
Saat ini, produksi bus listrik dikerjakan pada dua tipe, yakni low deck bagi segmen bus listrik angkutan massal seperti Trans Jakarta, dan hight deck untuk bus angkutan karyawan atau bus pariwisata.
Berita Terkait
-
Jadi Karya Anak Bangsa, Begini Spesifikasi Bus Listrik PT MAB
-
Kenapa Bus Listrik PT MAB Tidak di Jakarta? Ini Penjelasan Moeldoko
-
KBL Dinilai Mampu Kurangi Polusi, KPBB Dukung Pengembangannya
-
Menuju KBL, Transjakarta Siap Tambah Armada dengan Bus Listrik
-
Best 5 Otomotif Pagi: KBL Tembus 1.000 Unit, Bus MAB Banyak Dipesan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing