Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk tujuh staf khusus (stafsus) dari kalangan milenial yang membantunya dalam periode 2019-2024.
Salah satu staf khusus tersebut adalah Pendiri dan CEO PT Amartha.
"Andi Taufan Garuda Putra, umur 32 tahun ini lulusan Harvard Kennedy School, bergerak di dunia Entreprenueur banyak meraih penghargaan atas inovasinya termasuk atas kepeduliannya terhadap sektor-sektor UMKM," ujar Jokowi saat memperkenalkan stafsus di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Amartha sendiri merupakan perusahaan pionir teknologi finansial peer to peer lending (fintech p2p lending) yang menghubungkan pendana di perkotaan dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui teknologi.
Jokowi mengaku sudah mengenal Taufan terkait persoalan fintech.
"(Taufan) Menjadi CEO di PT Amartha MicroFintech, saya kenal beliau saat urusan Fintech," ucap Jokowi.
Jokowi mengatakan ke tujuh stafsus tersebut akan menjadi teman diskusi dan menjadi jembatan bagi anak muda dan diaspora yang tersebar di berbagai tempat.
"Ke tujuh anak muda ini akan menjadi teman diskusi saya, harian, mingguan, bulanan, berikan gagasan segar inovatif sehingga bisa cari cara baru yang melompat utnuk kejar kemajuan. Sekaligus menjadi jembatan saya bagi anak muda santri muda diaspora yang tersebar di berbagai tempat," ucap dia.
"Saya yakin dengan gagasan segar dan kreatif kita akan melihat nanti gagasan itu apakah bisa diterapkan dalam pemerintahan," sambungnya.
Baca Juga: Daftar Lengkap 14 Staf Khusus Presiden Jokowi
Pria kelahiran Jakarta, 24 Januari 1987 diketahui merupakan lulusan Sarjana Bisnis, Institut Teknologi Bandung dan Master of Public Administration, Harvard Kennedy School.
Sebelumnya, Taufan bekerja sebagai konsultan bisnis untuk IBM Global Business Services selama hampir dua tahun. Namun pada 2009, Taufan meninggalkan pekerjaannya dan mendirikan Amartha dengan berbentuk microfinance atau lembaga keuangan mikro.
Sebab ia melihat banyak pelaku usaha mikro di pedesaan mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses finansial saat berkunjung ke desa Ciseeng, Bogor, Jawa Barat.
Pada 2016, Amartha bertransformasi menjadi tekfin p2p lending sebagai upaya menjangkau jutaan pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan. Di 2019, Amartha mengantongi izin usaha Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berhasil menyalurkan Rp 1,6 triliun kepada lebih dari 340 ribu mitra di 5.400 pedesaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Rupiah Dibuka Menguat Tipis Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Huabao Suntik Rp164 Miliar, Landasan Pacu Bandara Maleo Kini Mampu Tampung Pesawat Jumbo!
-
Emas Antam Bangkit, Harganya Meloncat Jadi Rp 2.354.000 per Gram
-
Persaingan Kartu Kredit Semakin Ketat, Bank Syariah Optimis Bakal Tumbuh Positif
-
7 Pilihan Lokasi Tanah Murah di Sekitar Bekasi Barat, Ada Akses Transum
-
Bank Indonesia Gebrak Pasar Korea! QRIS Jadi Andalan Transaksi
-
TLKM Spin-off Aset Senilai Rp48 Triliun, Target Harga Saham Naik Lebih 30 Persen?
-
Apa Itu LSP TDDI: Cek Syarat dan Cara Mendapatkan Sertifikasi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Stabil Rp 2,4 Jutaan, Stok Antam Habis?
-
Warga Ujung Negeri Kini Hidup dalam Terang, Listrik PLN Bawa Harapan Baru