Suara.com - BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK menggelar kegiatan bertajuk 'Festival Selepas Kerja' yang tujuannya untuk mengedukasi anak-anak muda soal petingnya mendapatkan perlindungan dan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Direktur Umum dan SDM BPJAMSOSTEK, Naufal Mahfudz, menyebut kegiatan tersebut dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) BPJAMSOSTEK ke-42 tahun yang jatuh, Kamis (5/12/2019) lalu.
"Ini bertujuan untuk melakukan edukasi softsale dengan cara berbeda kepada pekerja muda dan untuk melakukan diseminasi terkait program jaminan sosial ketenagakerjaan, serta peningkatan awareness terhadap program yang kami selenggarakan," ujar Mahfudz di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).
Dia pun mendorong agar kaum milenial bisa mendaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK agar bisa mendapatkan jaminan perlindungan selama bekerja.
"Agar seluruh masyarakat pekerja dapat memahami pentingnya memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dan selalu merasa aman saat bekerja setelah mereka terdaftar menjadi peserta BPJAMSOSTEK," kata Mahfudz.
Mahfudz pun menyebut tahun 2020 mendatang akan kembali merekrut karyawan baru BPJAMSOSTEK lewat cara-cara yang cukup milenial. Cara yang dimaksud Mahfudz, yakni setiap pelamar pekerja harus bisa menjelaskan program BPJAMSOSTEK lewat video atau vlog pribadi.
"Saya mensyaratkan setiap yang masuk itu harus mengirimkan vlognya satu menit saja. Itu mereka harus menjelaskan tentang apa itu BPJAMSOSTEK atau program-program sosial ketenagakerjaan. Saya sangat yakin, semua juga masih ada yang tidak paham," ujar Mahfudz.
Menurut Mahfudz, tujuan vlogger tersebut agar mereka tahu dan paham fungsi dan tujuan jaminan ketenagakerjaan.
"Satu hal lagi dia mesti ada followers-nya berapa. Instagram-nya berapa itu. Kami lihat juga dari dia sebarluaskan itu, membuat menarik keterkaitan dari anak -anak sekarang," kata dia.
Baca Juga: Belum Capai Target, Baru 53 Juta Pegawai dicover BPJS Ketenagakerjaan
Singkat cerita, Mahfudz menyebut BPJS belum lama ini pernah mengikuti kompetisi tingkat asia.
"Kami daftarkan inovasi itu, alhamdulillah BPJS juara asia untuk program rekrutmen karyawan. Berarti banyak yang kami buat," katanya.
Berita Terkait
-
BPJS Ketenagakerjaan Siap Berikan Pelatihan Kepada Pemegang Kartu Pra Kerja
-
Belum Capai Target, Baru 53 Juta Pegawai dicover BPJS Ketenagakerjaan
-
Ketua RT Hingga Marbot Masjid Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
-
Bupati Kepulauan Seribu Canangkan Gerakan Wajib BPJS Ketenagakerjaan
-
Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Kini Bisa Lewat LinkAja
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal