Suara.com - Koperasi Hanson Mitra Mandiri (HMM) juga ikutan berkasus. Koperasi yang dimiliki oleh Benny Tjokrosaputro alias Bentjok itu berujung gagal bayar kepada para anggotanya.
Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UMKM Suparno mengatakan potensi gagal bayar ini karena adanya aduan dari sejumlah anggota Koperasi HMM.
"Saya sudah keluarkan surat perintah dibereskan dulu, yang mengadu ke kita baru 3 orang, ada yang Rp 1,6 miliar ada yang Rp 850 juta dan ada juga yang Rp 600 juta dalam simpanan berjangkanya mau diambil ternyata tidak bisa," kata Suparno dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Total kata Suparno, ada sekitar 700-an anggota Koperasi HMM dengan nilai uang koperasi mencapai Rp 400 miliar. Banyak yang mau ikutan koperasi milik Bentjok dikarenakan tawaran bunga yang selangit dari manajemen koperasi yang berkantor di Mayapada Tower 1 lantai 20 ini.
Suparno juga bilang bahwa koperasi milik Bentjok ini baru seumur jagung, atau sekitar 2 tahun tapi sudah memiliki anggota yang lumayan banyak.
"Jangan mudah tergiur dengan iming-iming bunga tinggi, yakini betulkah, koperasi lain banyak yang bagus, koperasi baru dua tahun udah himpun dana anggota, kami masih dalami terus apakah dia yang bermitra juga dijadikan anggota," kata dia.
Berdasarkan keterangan dari pengurus koperasi, Suparno mengatakan pada awalnya koperasi yang akan didirikan adalah koperasi karyawan, kemudian menjadi koperasi konsumen dan dalam perjalanannya Koperasi HMM tidak melaksanakan kegiatan sebagaimana tertera dalam anggaran dasar sebagai koperasi konsumen.
Menurut Suparno besaran bunga simpanan berjangka yang didapatkan para anggota untuk 3 bulan sebesar 10 persen, 6 bulan sebesar 11 persen, dan 12 bulan sebesar 12 persen.
"Dalam simpanan berjangkanya mau diambil ternyata tidak bisa, bahkan yang satu orang saat dihubungi tidak jadi anggota, ada iming-iming bunga tinggi," kata Suparno.
Baca Juga: Rugikan Negara Rp 35 Triliun, 3 Ormas Islam Soroti Korupsi Honggo Wendratno
Bentjok sendiri kini dalam bui lantaran Kejaksaan Agung sudah menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya bersama dengan 4 orang lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
Terkini
-
Penurunan BI Rate Berpotensi Dorong Investasi, Diversifikasi Aset Bisa Jadi Kunci
-
TEI ke-40 Resmi Ditutup, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target, Capai 22,80 Miliar Dollar AS
-
PHE Ungkap Hasil Pengeboran Migas Hingga Agustus Capai 1,04 Juta Barel
-
Dugaan Korupsi Jual Beli Lahan Proyek Tol Trans Sumatera: Dirut BUMN Jadi Tersangka
-
TEI 2025: LPEI & KemenkeuSatu Perkuat Ekspor UMKM Lewat Pameran dan Business Matching
-
Rupiah Makin Gagah Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.571
-
Harga BBCA Meroket Hari Ini, Apa Penyebab Sahamnya Terus Naik?
-
OJK Ambil Tindakan Tegas! BPR Artha Kramat Kehilangan Izin Usaha
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Dibuka Menguat, IHSG Bakal Bergerak Positif Hari Ini