Suara.com - Merebaknya wabah virus corona membawa dampak buruk bagi banyak sektor usaha di dunia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mulai waspada dampak ini akan mempengaruhi kondisi ekonomi dalam negeri.
"Kami akan terus dari sisi waspadanya dari virus ini, tentu kalau kami melihat dulu SARS yang terjadi dan itu mempengaruhi untuk beberapa bulan terutama negara-negara yang menjadi hub dari trafic," kata Sri Mulyani saat ditemui di Hotel Ritz Charlton, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Menurutnya, penyebaran virus corona yang cukup cepat dan menjangkit banyak masyarakat, ditengarai akan membuat ekonomi China melemah. Apalagi hingga saat kata Sri Mulyani belum diketahui sebab musabab penyebaran virus jenis baru ini, sehingga ketidakpastian ekonomi dari peristiwa tersebut masih akan terjadi.
"Jadi ketidakpastian ini mengakibatkan dampak sampai ada kejelasan pertama seberapa besar cara-cara menularnya seberapa cepat, kemudia inkubasinya pengaruhnya sampai ini tidak dijelaskan memang akan menimbulkan suasana di mana seluruh respons indikator biasanya menjadi lebih konservatif," paparnya.
Sehingga kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, para pelaku usaha makin mantap untuk melakukan wait and see dalam bisnis mereka ke depan.
"Mereka (pelaku usaha) menjadi lebih wait and see. Saya rasa kalau kami lihat dari sisi global pertama untuk RRT karena ini terjadi di bulan tahun baru RRT itu berarti mereka kehilangan kuartal pertama suatu momentum untuk growth," katanya.
"Jadi kuartal pertama ini pasti tidak akan terlalu bagus dari sisi domestik demand mereka (China) dan kemudian pengaruhnya kepada keseluruhan tahun tergantung pada respons mereka di kuartal selanjutnya. Untuk region asia saya rasa kita masih melihat dalam bentuk yang sangat sporadis."
Baca Juga: Supres RUU Omnibus Law Pajak Kelar, Sri Mulyani Bakal Sowan ke DPR
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Mencetak Talenta Virtual Assistant Indonesia Siap Go Global
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan