Suara.com - Nasabah Minta Kepastian, Tapi Skema Penyelamatan Jiwasraya Masih Abu-abu
Pemerintah menyatakan sudah memiliki beberapa skenario penyelamatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang juga dibahas bersama dengan beberapa otoritas terkait.
Meski telah memiliki beberapa skenario penyelamatan, tapi dari sejumlah langkah tersebut masih abu-abu alias belum juga jalan, seperti halnya bagaimana bisa mengatasi persoalan arus keuangan dan membayar klaim-klaim para nasabah yang sudah jatuh tempo.
"Belum belum, kita masih perlu ke Panja dulu, karena kemarin sudah didiskusikan dengan kami, dengan kementerian, OJK, sudah diskusi kemarin, mengenai skema dan kebutuhannya," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wiroatmadja saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jumat (7/2/2020).
Tiko sapaan akrabnya mengatakan rencana pembayaran dana nasabah Jiwasraya yang dijanjikan pada bulan Maret mendatang pun masih terus dibicarakan, termasuk skema kas pendanaanya dari mana.
"Tapi memang nanti untuk persetujuan, penggunaan kas nya dari mana, kita harus diskusi dengan Komisi VI dan Komisi XI dulu lah," kata Tiko.
Hingga kini kata dia, belum satu pun skema pembayaran dana nasabah yang sudah disetujui baik oleh Panja maupun otoritas terkait. "Belum disetujui belum bisa ngomong cepatnya," kata Tiko.
Janji Manis yang dilontarkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang akan mengembalikan dana nasabah Jiwasraya pada akhir Maret 2020 mulai tak dipercayai sejumlah nasabah Jiwasraya. Pasalnya hingga kini mereka tak pernah mendapat informasi dan kepastian akan pembayaran tersebut.
"Terima kasih kalau memang ada janji dari bapak BUMN dengan semangat jiwa mudanya, tapi kami berharap itu semua bukan janji. Karena ternyata katanya harus persetujuan Menteri Keuangan, katanya lagi mungkin dicicil, katanya lagi pada batasan yang dibayar, sehingga kami bingung yang bener yang mana," kata Ida Tumota perwakilan Forum Korban Investasi Jiwasraya, saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta Kamis (5/2/2020).
Baca Juga: Kesal Tak Dapat Jawaban, Nasabah Jiwasraya Merasa 'Dipingpong' OJK
Menurut dia pemerintah harus bertanggung jawab atas gagal bayarnya polis asuransi Jiwasraya, karena perusahaan ini merupakan 100 persen milik negara, sehingga negara juga harus ikut bertanggung jawab.
"Kunjungan kami semata-mata untuk menuntut, menuntut pertanggung jawaban negara dan menggunakan hak kami yqng dimiliki masing-masing pemegang polis," kata Ida.
Ida pun memohon kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani agar dapat membantu mereka menyelesaikan masalah ini.
"Kami mohonkan Ibu Sri Mulyani Wamennya, atau Dirjennya mau menerima kami dan kami hanya memberikan surat pernyataan tolong dibayar uang kami yang sudah dijanjikan tapi pas kami minta pas batas waktunya dengan enteng cuma di jawab maaf asuransi jiwasraya gagal berinvestasi sehingga keuangan pembayaran kami ditunda, bayarnya kapan, tidak jelas! Sekali lagi saya katakan tidak jelas!," kata Ida.
"Enak banget ya! Ngambil uang rakyat terus enteng gagal investasi, terus? Kita kemana dong? Yakan ? Ke Pak Jokowi terlalu tinggi paling tidak menterinya lah, OJK," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Awal Pekan, Rupiah Demam Lawan Dolar Amerika
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun