Suara.com - Harga minyak dunia mengalami penurunan pada Senin (17/2/2020) setelah kekhawatiran perlambatan ekonomi dunia seiring berlangsungnya penyebaran virus corona (COVID-19) dibarengi harapan pemangkasan produksi oleh OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) dan negara-negara produsen minyak mentah lainnya.
Seperti dilansir Reuters Selasa (18/2/2020), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2020 turun 1 sen menjadi 52,04 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pekan sebelumnya, harga minyak WTI melonjak 3,44 persen.
Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2020 merosot 14 sen menjadi 57,18 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Pada pekan sebelumnya, harga minyak mentah Brent melambung 5,23 persen.
OPEC dan negara-negara produsen minyak lainnya yang tergabung dalam OPEC+ diperkirakan akan menyetujui kesepakatan untuk memangkas produksi sebesar 2,3 juta barel per hari dalam waktu dekat.
Sebelumnya OPEC+ telah memiliki kesepakatan untuk memangkas produksi sebesar 1,7 juta barel per hari sampai akhir Maret 2020.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2020 naik 63 sen, atau sekitar 1,23 persen, menjadi 52,05 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2020 meningkat 98 sen, atau sekitar 1,74 persen, menjadi 57,32 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025