Suara.com - Harga jual emas di Kabupaten Aceh Barat tembus di harga Rp 2,4 juta per mayam (3 gram). Tingginya harga jual tersebut membuat warga yang memiliki emas berbondong-bondong menjual emasnya ke sejumlah pedagang di Kota Meulaboh, Ibukota Kabupaten Aceh Barat.
Sebelumnya, harga jual perhiasan emas yang dijual pedagang di daerah itu hanya berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 2,2 juta/mayam.
“Kalau sekarang ini daya beli perhiasan emas cenderung sepi, banyak masyarakat yang menjual emas mereka,” kata Rusdi, seorang pedagang emas di Meulaboh, Minggu (1/3/2020) malam.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan hari biasanya, jumlah masyarakat yang menjual perhiasan emas saat melonjaknya harga paling sedikit mencapai 60 mayam (180 gram), dengan total uang yang harus dikeluarkan setiap pedagang rata-rata paling sedikit mencapai Rp 150 juta/hari.
Sedangkan jumlah masyarakat yang membeli emas, justru sepi dan paling banyak hanya membeli emas sebesar 10 mayam (30 gram) saja, dengan omset yang diraup sekitar Rp 24 juta/hari.
Rusdi mengakui, penyebab melonjaknya harga jual perhiasan emas setelah investor dunia ramai-ramai melepas mata uang, dan memilih untuk berinvestasi menggunakan logam mulia, karena dinilai lebih aman.
Dampaknya, kata dia, menyebabkan harga jual emas di pasar internasional ikut mengalami lonjakan karena banyaknya permintaan emas batangan.
“Memang salah satu investasi yang aman saat ini dengan membeli emas, selain mudah dijual, harga emas biasanya jarang turun drastis, dan lebih aman dalam berinvestasi,” tuturnya. (Antara)
Baca Juga: Toko Emas di Taman Sari Disatroni Perampok, 1 Petugas Kebersihan Tertembak
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun