Suara.com - Data perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan terakhir ini boleh dibilang tak begitu menggembirakan, pasalnya selama minggu terakhir bulan Februari IHSG anjlok cukup dalam sekitar 7,3 persen.
Lantas bagaimana dengan minat perusahaan yang ingin melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Apakah masih berminat di tengah kondisi pasar yang bergejolak gegara virus corona?
Menanggapi hal ini Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, hingga saat ini ada 24 perusahaan yang sudah ada pipeline IPO.
"Dari data yang kita miliki hingga sekarang posisi ada 24 perusahaan yang sudah submit dokumen hingga sampai saat ini kami belum menerima laporan terkait dengan penundaan IPO," kata Nyoman saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Terkait dengan penerbitan obligasi juga, kata Nyoman hingga saat ini sudah ada 13 perusahan yang ingin menerbitkan dan hingga kini juga masih sesuai dengan jadwal, belum ada perubahan ataupun penundaan penerbitan obligasi.
"Obligasi ada 13 hingga saat ini masih dalam on schedule," katanya.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, sepanjang minggu ini IHSG diwarnai sejumlah tekanan turun bursa-bursa global, regional dan Indonesia.
"Indeks utama Wall Street semua turun sepekan dimana dalam semingguan Dow Jones turun 12 persen, Indeks S&P 500 turun 11,5 persen dan Nasdaq terkoreksi 10,5 persen. Secara mingguan ini merupakan kinerja terburuk sejak 2008," kata Hans Kwee dalam risetnya, Minggu (1/3/2020).
Hans bilang kecemasan pelaku pasar terjadi karena penyebaran virus corona saat ini tumbuh lebih cepat di luar China dimana hal ini menimbulkan kekhawatiran pada pasokan barang dan permintaan konsumen turun lebih besar dari estimasi sebelumnya.
Baca Juga: IHSG Terus Anjlok Imbas Corona, BEI Larang Transaksi Short Selling
"Akhir pekan indeks dunia turun akibat pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengkonfirmasi kasus pertama virus korona AS di California Utara. Pasien ternyata tidak memiliki riwayat perjalanan atau kontak sehingga membuat orang tersebut berada dalam risiko terkena virus corona," kata Hans.
Sementara itu lebih lanjut, Hans menambahkan bahwa para pelaku pasar saat ini berspekulasi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Maret 2020 untuk memberikan stimulus menghadapai dampak penyebaran virus corona di dunia.
"Pelaku pasar menilai suku bunga AS saat ini jauh lebih tinggi dibanding anggota lainnya di G10, sehingga mempunyai ruang lebih luas untuk menurunkan suku bunga," katanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa virus corona memiliki potensi menjadi pandemi. WHO berpendapat epidemi virus corona telah mencapai titik puncak di China, tetapi kekhawatiran perluasannya penyebaran virus di Negara-negara lain lain menimbulkan kekawatiran para pelaku pasar.
Lembaga pemeringkat Moody's berpendapata dampak virus corona akan memicu resesi global pada paruh pertama tahun ini.
"Kami perkirakan wabah virus corona berhasil di tanggulangi tetapi pertumbuhan global pada Kuartal pertama tahun 2020 pasati akan terpukul turun," kata Hans.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Pendapatan Negara Seret, Bahlil Pertimbangkan Segera Buka Lagi Freeport
-
Sebut Bukan Urusannya! Menkeu Purbaya Lempar Bola Panas Redenominasi ke Bank Sentral
-
Revitalisasi Terminal 1C Rampung, Kapasitas Bandara Soetta Bertambah 96 Juta Orang
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
8 Ide Usaha Modal Rp 500 Ribu Paling Kreatif untuk Pemula dan Pelajar
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Bos Pertamina Sebut Negosiasi Shell dan Vivo Soal Pembelian BBM Murni Masih Jalan
-
Bos Pertamina Telah Cek 560 SPBU Jatim, Hasilnya Diklaim Nggak Ada Masalah
-
Asabri Perluas Layanan Klaim Dana Pensiun Jadi 1.900 Titik
-
TKI Jadi Incaran Para Penipu Online, Dana Rp 7,1 Triliun Hilang