Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Terbatas terkait rencana Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2021 dan Rencana Kerja Pemerintah 2021 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Dalam ratas, Jokowi menekankan sejumlah hal. Pertama Jokowi meminta jajarannya untuk mengkalkulasi secara detil mengenai risiko pelemahan ekonomi global termasuk akibat merebaknya corona yang terjadi di awal tahun 2020 dan kemungkinan dampak ekonomi lanjutan di tahun 2021.
"Langkah mitigasi yang kita kerjakan di 2020 harus diperkuat lagi untuk di 2021. Rancangan kebijakan fiskal 2021 yang mampu memperkuat daya tahan ekonomi nasional yang mampu mengatasi berbagai risiko yang mungkin muncul dan mampu melindungi kita dari gejolak ekonomi global. Ini perlu digaris bawahi," ujar Jokowi di Kantor Presiden, Senin (9/3/2020).
Kedua Jokowi meminta jajarannya untuk optimis meski menghadapi tekanan ekonomi global.
Pasalnya kata Jokowi, pertumbuhan ekonomi di Indonesia cukup baik yakni 5,02 persen di tengah ketidakpastian ekonomi global dan resesi yang sudah terjadi di beberapa negara.
"Saya yakin dengan reformasi struktural yang terus kita jalankan secara konsisten terutama nanti setelah adanya Omnibus Law akan ciptakan sebuah momentum baru bagi pertumbuhan kita," ucap dia.
Ketiga, Jokowi meminta ekonomi harus tumbuh secara berkualitas. Sehingga kata dia, kebijakan fiskal 2021 harus bisa beri stimulus, rangsangan, peningkatan daya saing ekonomi nasional, penciptaan nilai tambah dan mendorong pemerataan pembangunan.
"Daya tarik investasi harus terus ditingkatkan agar bisa membuka lapangan kerja baru insentif bagi timbuhnya industri manufaktur juga harus diberikan. Terutama yang berkaitan dengan industri padat karya," tutur dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, hilirisasi industri juga harus terus didorong terutama di Indonesia Timur.
Baca Juga: RSPI Klaim 4 Pasien Positif Corona Membaik, Bisa Sendiri ke Kamar Mandi
"Penguatan usaha mikro kecil menengah harus terus dilakukan sehingga bisa naik kelas dan masuk supply chain nasional dan global. Saya minta diberi perhatian khusus pada program KUR, Mekaar, dan bank wakaf mikro," tutur dia.
Selain itu Jokowi meminta defisit neraca dagang dan transaksi berjalan semakin turun 2021.
"Di 2021 defisit neraca dagang dan transaksi berjalan harus semakin menurun sehingga perlu diberikan prioritas pengembangan industri substitusi impor kemudian lanjutkan bioenergi ke b40 dan b50. Dan meningkatkan lifting minyak kita," kata Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta penguatan SDM melalui program pendidikan, kesehatan dan pelatihan vokasional hingga pengentasan kemiskinan.
"Kelima kita lakukan terus penguatan sdm unggul melalui program pendidikan kesahatan pelatihan vokasional lewat kartu prakerja dan juga pengentasan kemiskinan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna